Situs Perangkat K13 dan Modul Ajar Kumer

Selamat datang di situs DUNIA PENDIDIKAN, semoga terjalin tali silaturrahim antara kita. Selain berbagi lewat blog atau website, kami juga berbagi lewat channel youtube "DUNIA PENDIDIKAN". Oleh karena itu, mari kita dukung dengan cara like, subscribe, comment dan share. Terima kasih atas kunjungannnya.

Kisah Inspiratif Tentang Perjuangan Seorang Anak Dalam Meraih Cita-cita.

Ilustrasi

Pada kesempatan ini, kami berbagi kisah inspiratif tentang perjuangan seorang anak dalam meraih cita-cita.

Di suatu sekolah, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan  sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.

Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini pemalas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.

Baca juga...Viral, Inilah Sosok Ayah yang Tangguh dan Kuat Untuk Menafkahi Keluarganya.

Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.

Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis: “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan,”

“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.

Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”

Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya nampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas,”

Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih terpukul dan kehilangan harapan,”

Di catatan raport kelas 4 tertulis, “Ayahnya seperti kehilangan semangat hidup, kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan kepada anak ini,”

Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari diapun meneteskan air mata, dia mencap memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam.

Terbukalah mata dan hati guru itu. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak:

“Bu guru kerja sampai sore di sekolah, bagaimana kalau kamu juga belajar mengejar ketinggalan, kalau ada yang gak ngerti nanti Ibu ajarin,”

Untuk pertama kalinya si anak memberikan senyum di wajahnya.

Sejak saat itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh, prepare dan review dia lakukan di bangkunya di kelasnya.


Baca juga...Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh”.

Guru itu merasakan kebahagian yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tanganya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.

Di Kelas 6, guru itu tidak menjadi wali kelas si anak.

Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak, di sana tertulis. “Bu guru baik sekali seperti Bunda, Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”

Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”

Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Di sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah,”

Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu guru saya waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5.

Lihat juga...Kisah Ular dan Gergaji

Setahun kemudian, yang datang adalah surat undangan, di sana tertulis satu baris,

“Mohon duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”

Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia.


Kesimpulan:
1. Jangan cepat menyimpulkan bahwa seorang itu jelek. Perlu penyeledikan lebih mendalam sehingga kita tahu seseorang itu sebenarnya.

2. Guru yang baik adalah guru yang bisa memahami kondisi siswanya dan selalu mendidik dengan baik dan ikhlas tanpa pamrih.

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW di Tahun Gajah.

Pada kesempatan ini, kami berbagi kumpulan kisah para Nabi dan Rasul sebagai contoh dan pelajaran bagi kita dalam menjalani hidup ini. Selain itu juga, sebagai modal atau refrensi untuk menceritakan kepada anak-anak kita.


Berikut kisah tentang Kelahiran Nabi Muhammad SAW di tahun gajah.

Dikala manusia masih rendah peradabannya, adalah bangsa Arab yang amat sangat dalam kerusakan moralnya. Itulah sebabnya Allah menjadikan seorang nabi akhiruz zaman dari kalangan bangsa Arab. 

Saat itulah lahir dari keluarga yang sederhana, seorang bayi yang kelak akan membawa kemajuan peradaban manusia makhluk yang mempunyai akal dan pikiran. Bayi itu yatim, bapanya yang bernama Abdullah telah meninggal dunia kurang lebih 3 bulan sebelum dia dilahirkan. 

Atas kelahiran bayi itu disambut oleh kakeknya yang bernama Muththalib dengan penuh kasih sayang dan kemudian bayi itu dibawanya kekaki  Ka’bah.

Baca juga...Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh”.

Ditempat suci inilah bayi itu diberi nama Muhammad, satu nama yang belum pernah ada sebelumnya menurut penelitian para ahli. Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.pada tanggal 12 Rabiul awal tahun gajah bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 Masehi. 

Tahun kelahiran beliau disebut tahun gajah, karena pada waktu negeri Makkah kedatangan tentara pasukan yang berkendaraan gajah hendak menghancurkan-Ka’bah, maka orang-orang Arab menamakan tahun gajah. Adalah seorang raja Najasyi pemeluk agama Nasrani (Kristen) telah selesai membangun gereja dinegeri Shan’a ibukota negeri Yaman. 

Setelah itu, bermaksud hendak meruntuhkan Ka’bah, agar tiada lagi manusia yang berziarah ke Ka’bah j rumah Allah itu flan supaya pindah saja ke gereja yang baru dibangunnya itu.

Kemudian raja mengirim pasukan yang berkendaraan gajah dibawah pimpinan Abraha untuk menghancurkan Ka’bah. Pembesar- pembesar Makkah, seperti Abdul Muthalib dan lainnya merasa tidak mampu lagi melawannya, karena pasukan Abraha sangat kuat dengan peralatan senjata yang cukup lengkap. 

Oleh sebab itu mereka hanya bisa berserah saja kepada Tuhan yang memiliki Ka’bah dan mereka pun meninggalkan kota Makkah mencari perlindungan masing-masing. Mereka yang dalam keadaan demikian hanya bisa berbuat mengajukan permohonan doa kepada Tuhan, agar Ka’bah yang mereka cintai itu selalu mendapat perlindungan dari Tuhan. 

Ketika pasukan itu hendak meruntuhkan Ka’bah, maka Allah mengutus burung Ababil untuk menghancurkan pasukan itu dengan melempari kerikil-kerikil batu, sehingga mereka bagaikan daun-daun kayu yang dimakan ulat. 

Hal ini difirmankan Allah dalam Al Qur’an pada surah Al-Fil yang artinya: Adakah tiada tahu hai Muhammad, bagaimana Tuhanmu berbuat kepada tentara gajah itu? Adakah tidak menjadikan Tuhan akan tipu daya mereka dalam kesesatan? Tuhan telah mengutus kepada mereka burung Ababil yang melempari mereka dengan batu-batu kerikil. Maka jadilah mereka bagaikan daun-daun kayu yang dimakan ulat.

Baca...Ancaman Bagi Orang Yang Menyepelekan Bersuci Ketika Hadas Kecil.

Demikianlah salah satu tanda bukti bahwa Allah Maha Kuasa dengan, kekuasaanNya sangat mudah sekali untuk membinasakan manusia yang durhaka itu, walaupun hanya dengan lantaran binatang yang berupa burung

Sudah menjadi adat kebiasaan orang-orang Makkah di zaman itu, setiap bayi dicarikan orang dari pegunungan untuk mengasuh dan memeliharanya, karena dikota Makkah hawanya tidak cocok untuk bayi. Maka bayi Muhammad s.a. w dicarikan orang dari pegunungan untuk menetekinya dan dipilihkan orang yang berketurunan baik agar berpengaruh pada bayinya. 

Saat itulah seorang perempuan suku Badwi, Halimatus Sa’diyah namanya datang kepada Siti Aminah ibu Nabi SAW, menawarkan dirinya untuk merawat Muhamaad s.a.w. Atas persetujuan semua keluarga, maka diserahkanlah bayi Muhammad s.a.w itu kepada Halimatus Sa’diyah. Setelah mendapat bayi Muhammad s.a.w, ia benar-benar dapat merasakan perubahan nasib hidupnya.

Jika sebelumnya ia selalu menemui hidup serba susah, binatang ternaknya kurus-kurus dan pula perekonomiannya lemah, sehingga kesusahan yang merundung membuat dirinya kurus. Sementara anak kandungnya sendiri sering menangis karena kelaparan dan kekurangan air susu. Atas pertolongan Allah jugalah setelah bayi Muhammad s.a.w tinggal bersamanya, binatang ternaknya menjadi gemuk-gemuk dan berkembang biak serta tanaman-tanamannya ikut menjadi subur.

Maka kini hidupnya menjadi makmur, air susunya menjadi banyak, sehingga anaknya tidak kelaparan lagi dan Halimah pun kembali gemuk dan sehat. Saat itulah Halimah baru dapat merasakan bahwa dirinya mendapat rahmat dari Allah lantaran bayi Muhammad s.a.w yang dikaruniai keberkahan itu. Mungkin juga disebabkan karena ia sangat sayang sekali kepada Muhammad s.a.w sebagaimana ia menyayangi anaknya sendiri. 

Setelah ternyata demikian, yang mulanya Halimatus Sa’diyah dijanjikan hanya dua tahun saja mengasuh Muhammad s.a.w, ia pun merasa bahwa dua tahun itu hanya sekejap mata saja.

Maka itu setelah habis waktu yang dijanjikan itu, ia datang kepada Siti Aminah untuk minta tambah dua tahun lagi mengasuhnya. Dan setelah disepakati dalam musyawarah keluarga, maka Muhammad s.a.w diserahkan kepada Halimah untuk diasuh selama dua tahun lagi. 


Lihat juga...Naja Mampu Hafal 30 Juz Alquran dalam 10 Bulan Walaupun Derita Lumpuh Otak.

Selama empat tahun itulah Muhammad s.a.w diasuh dan dibesarkan dalam pengawasan Halimatus Sa’diyah. Dengan perasaan yang masih keberatan dan terharu, Halimatus Sa’diyah terpaksa menyerahkan Muhammad s.a.w kepada ibu kandungnya yang setelah habis masa perjanjiannya. Sedang Siti Aminahpun juga sudah ingin cepat-cepat mengasuh anaknya dirumah. Maka kini Nabi Muhammad s.a.w yang baru berumur lima tahun kembali diasuh oleh ibunya sendiri yaitu Siti aminah.

Demikian, semoga bermanfaat.

Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh.


Berikut ini kami berbagi Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh”.

Kisah ini cocok banget dibaca sebelum tidur sebagai renungan dalam menjalani hidup ini dengan penuh kesabaran.

Alkisah, ada seorang lelaki yang sholeh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan.

Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berfikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lezat itu, akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat izin pemiliknya.

Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar meminta dihalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki.

Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya".

Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan menjaga dan mengurus kebunnya".

Dengan nada menyesal Tsabit bin Ibrahim bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkannya apel yang telah ku makan ini."

Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam".

Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan kita melalui sabdanya: "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit bin Ibrahim pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata,

"Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah ku makan itu?"

Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak boleh menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." 
Tsabit bin Ibrahim merasa khawatir dengan syarat itu kerana takut ia tidak dapat memenuhinya.

Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu?"

Tetapi pemilik kebun itu tidak mempedulikan pertanyaan Tsabit bin Ibrahim. Ia malah menambahkan, katanya,

"Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit bin Ibrahim amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berfikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya?

Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak akan menghalalkan apa yang telah kau makan !"

Namun Tsabit bin Ibrahim kemudian menjawab dengan mantap,

"Aku akan menerima pinangannya dan perkawinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan selesai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui isterinya.

Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berfikir akan tetap mengucapkan salam walaupun isterinya tuli dan bisu, kerana bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam, "Assalamu"alaikum..."

Tak disangka sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi isterinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu, dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi isterinya itu menyambut uluran tangannya.

Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit bin Ibrahim dalam hatinya.

Tsabit bin Ibrahim berfikir, mengapa ayah mertuaya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ?

Setelah Tsabit bin Ibrahim duduk di samping isterinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta. Mengapa?"

Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah".

Tsabit bin Ibrahim bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli, mengapa?"

Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah.

"Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan?" Tanya wanita itu kepada Tsabit bin Ibrahim yang kini sah menjadi suaminya.

Tsabit bin Ibrahim mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan isterinya. Selanjutnya wanita itu berkata,

"aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh kerana kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang boleh menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

Tsabit bin Ibrahim amat bahagia mendapatkan isteri yang ternyata amat soleh dan wanita yang memelihara dirinya.

Dengan bangga ia berkata tentang isterinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah, dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap".

Tsabit bin Ibrahim dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia, Beliau adalah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.

Demikian, semoga bermanfaat.

Naja Mampu Hafal 30 Juz Alquran dalam 10 Bulan Walaupun Derita Lumpuh Otak.


Selamat datang, pada kesempatan ini kami berbagi berita inspiratif yang berjudul Naja Mampu Hafal 30 Juz Alquran dalam 10 Bulan Walaupun Derita Lumpuh Otak.

Namanya Muhammad Naja Hudia Afifurrohman, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun. Salah satu peserta Hafiz Indonesia 2019 ini diketahui menderita cerebral palsy atau lumpuh otak sejak lahir yang membuat motoriknya tak dapat dikendalikan.

Naja, begitu ia akrab disapa juga harus duduk di kursi roda. Meski begitu, kondisi dan penyakit tak menghalanginya untuk berprestasi. Cerita inspiratif juga hadir dari dirinya yang berhasil menghafal 30 juz Alquran lengkap dengan ayat, surat, serta halamannya.

Sementara ibunda Naja, Dahlia Andayani berkisah motorik dan kognitif putranya memang terlambat. Saat berusia 3,5 tahun, Naja baru bisa mengonsumsi nasi.

"Sebelumnya nasi di-blender lembut campur buah serasa minum jus. Setelah terapi, Alhamdulillah bisa makan nasi dan bisa bicara lancar. Ketika bicara lancar, sewaktu tidur saya sering ayat kursi dan dia bisa hafal ayat kursi," jelas sang ibunda dalam video yang diunggah pada 11 Mei 2019 lalu.

Kemajuan Naja kala itu pun disambut bahagia oleh Dahlia. "Saya senang, Alhamdulillah berarti ini memori tidak terganggu," lanjutnya.

Setelah kerap dibacakan ayat kursi, Naja kerap meminta kepada ibunda untuk menyaksikan imam Syaikh Misyari Rasyid. Sejak itu, Naja pun tak jarang mengganti channel di beberapa juz Alquran.


"Nonton televisi Naja bilang mau dengar yang nangis itu maksudnya ada Syaikh Misyari Rasyid kalau dia jadi imam ada surat Al-Mulk yang nangis dia senang nonton itu dia ubah sendiri channel di juz 30, 29, sama 28," kata Dahlia.

Kemampuan menghafal Naja ternyata kian berkembang hingga masuk TK berhasil menghafal tiga juz. Lalu pada Februari 2018, ustad menyarankan Dahlia untuk memperdengarkan per halaman.

"Ustadnya menyarankan perdengarkan saja, jangan semua, per halaman satu hari kalau mampu di tambah lagi. Sampai akhirnya November kemarin dia sampai 30 juz. Hanya 10 bulan kak Irfan," lanjutnya.

Demikian, semoga menjadi inspirasi bagi kita dalam menghafal al Qur'an.

Mari Cintai Istri Dengan Sepenuh Hati.


Sahabat budiman, Orang selalu berkata, "ada bekas istri/suami, tapi tidak ada bekas anak atau bekas orangtua". 

Seorang Profesor melakukan riset kecil kepada mahasiswa2nya yang sudah berkeluarga. Dia lalu meminta 1 orang mahasiswa untuk maju ke depan papan tulis.

Professor : "Tuliskan 10 nama orang yang paling dekat denganmu."

Lalu mahasiswa itu menulis 10 nama, ada nama tetangga, orgtua, teman kerja, istri, anaknya, saudara, dst.

Profesor : "Sekarang silahkan pilih 7 orang diantara 10 nama tersebut yang kamu benar2 ingin hidup terus bersamanya."

Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama.

Profesor : "Silahkan coret 2 nama lagi." Tinggalah 5 nama tersisa.

Profesor : "Coret lagi 2 nama."

Tersisalah 3 nama yaitu nama ibu, istri & anak.

Suasana kelas jadi hening. Mereka mengira semuanya sudah selesai.

Tiba-tiba Profesor itu berkata : "Silahkan coret 1 nama lagi!"

Mahasiswa itu tertegun untuk sementara waktu.

Lalu ia dengan perlahan mengambil pilihan yang amat sulit itu dan mencoret nama ibunya.

Profesor : "Silahkan coret 1 nama lagi!"

Hati sang mahasiswa makin bingung. 

Suasana kelas makin tegang. 

Mereka semua juga berpikir keras mencari pilihan yg terbaik.

Mahasiswa itu kemudian mengangkat spidolnya dan dengan sangat lambat ia mencoret nama anaknya.

Pada saat itulah sang mahasiswa tidak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis.

Awan kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah. 

Setelah suasana lebih tenang, Sang Professor akhirnya bertanya kepada mahasiswa itu, "Kamu tidak memilih orang tua yang membesarkanmu, 

tidak juga memilih anak yang adalah darah dagingmu; kenapa kamu memilih istrimu?

Toh istri bisa dicari lagi kan?"

Semua orang di dalam ruang kuliah terpana menunggu jawaban dari mulut mahasiswa itu. Lalu mahasiswa itu berkata lirih, "Seiring waktu berlalu, orang tua saya harus pergi & meninggalkan saya. Demikian juga anak saya. Jika dia sudah dewasa lalu menikah.

Artinya dia pasti meninggalkan saya juga. Akhirnya orang yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkan yang dengan sabar dan setia mendampingi dan mensupport saya saat tertatih dan terseok2 berjalan menghadapi himpitan kehidupan untuk meraih karir hanyalah ISTRI saya".

Setelah nenarik nafas panjang dia melanjutkan, "Orangtua & anak bukanlah saya yang memilih, tapi Tuhan yang menganugerahkan. Sedangkan isteri? Saya sendirilah yang memilihnya dari sekian milyar wanita yang ada di dunia".

Demikian, semoga menjadi renungan bagi kita bahwa istri itu sangat berharga bagi kita.

Ancaman Bagi Orang Yang Menyepelekan Bersuci Ketika Hadas Kecil.


Cerita ini khusus bagi orang suka kencing sembarangan dan tidak membasuh kemaluannya. Setelah membaca ini, semoga bisa merubah diri agar terhindar dari siksa kubur.

Ancaman Bagi Orang Yang Menyepelekan Bersuci Ketika Hadas Kecil.

Banyak orang merasa ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih tidak terlepas dari ancaman azab api neraka hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya.

Diceritakan bahwa suatu hari As Sayyidina Abu Bakar R.A hendak menyolatkan mayat seorang lelaki, tetapi tiba-tiba tersentak dengan suatu benda bergerak-gerak dari dalam kain kafan lelaki itu. Lalu disuruhnya seseorang untuk membukanya. Alangkah terkejutnya ternyata ada seekor ular sedang melilit kemaluan mayat lelaki itu.

Khalifah Abu Bakar mencabut pedang lalu menghampiri ular tadi untuk membunuhnya. Tetapi ular itu tiba-tiba berkata:

”Apakah salahku? Karena aku diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang diperintahkan”

Setelah diselidiki amalan lelaki itu semasa hayatnya, ternyata dia merupakan orang yang menyepelekan dalam hal menyucikan kemaluannya setelah selesai membuang air kecil.

Jadi, bagaimana cara bersuci saat hadas kecil yang benar?

Lelaki dan wanita berbeda caranya. Bukan dibasuh sekadarnya dengan air dan asalkan bersih.

a. Pria

Selepas membuang air kecil, disunnahkan berdehem tiga kali supaya air kencing betul-betul sudah habis keluar.

Setelah itu urutlah kemaluan dari pangkal ke ujung beberapa kali dengan menggunakan tangan kiri, sehingga tiada lagi air kencing yang tertinggal dalam saluran. Kemudian basuhlah dengan air sampai bersih.

b. Wanita

Apabila membasuh kemaluannya, hendaklah ia berdehem dan pastikan dicuci bagian dalamnya dengan memasukkan sedikit jari tengah tangan kiri dan diputar-putarkan sewaktu disiram air bersih.

Bukan dengan hanya menyiram air semata-mata, karena hanya dengan menyiram air saja tidak dapat membersihkan bagian dalam kemaluan wanita secara sempurna.

Catatan:

Begitu juga sewaktu akan membasuh air besar (berak), jari-jari tangan kiri yang akan dipakai membersihkan sebaiknya diolesi dengan sabun, terutama bagian kukunya. Kemudian sangat penting juga untuk memasukkan satu jari ke dalam dubur. Putarkan beberapa kali supaya najis keluar dari dinding dubur, sambil siram dgn air hingga terasa najis benar-benar telah hilang dan bersih.

Sudah benar atau tidak kah cara membersihkan kemaluan kita selama ini? Kalau belum benar, mari bersama2 kita betulkan supaya diri kita bersih dengan cara yang benar. Karena telah dijanjikan neraka bagi mereka yg tidak istibro' (menyucikan diri dengan sempurna baik hadas kecil/ hadas besar).

Demikian, semoga bermanfaat.

Ternyata.....Ada 12 Orang-orang Yang Didoakan Malaikat.


Selamat datang, pada kesempatan ini kami berbagi cerita inspiratif yang berjudul "Ternyata...Ada 12 Orang-orang Yang Didoakan Malaikat." Selamat membaca.

Menurut Dr. Fadhl Ilahi, yang diambil dari buku karangannya sendiri dengan judul Orang-Orang yang Didoakan Malaikat, terdapat 12 orang yang dido'akan oleh Malaikat, yaitu sebagai berikut :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (HR Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
"Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia' (HR Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan 'aamin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (HR Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
"Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
"Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan' (HR Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa"sunnah" (HR Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (HR Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain". (HR Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).


Demikian, semoga bermanfaat.

Inilah...Ahli Ibadah Yang Rugi Karena Pamer.


Selamat datang, pada kesempatan ini kami berbagi cerita inspiratif yang berjudul "Ahli Ibadah Yang Rugi Karena Pamer." Selamat membaca.

Ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang kuat sekali tahajudnya. Hampir bertahun-tahun dia tidak pernah absen melakukan sholat tahajud.

Pada suatu ketika saat hendak mengambil wudhu untuk tahajud, Abu dikagetkan oleh keberadaan sesosok makhluk yang duduk di bibir sumurnya. Abu bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah Engkau?” Sambil tersenyum, sosok itu berkata; “Aku Malaikat utusan Allah”.

Abu Bin Hasyim kaget sekaligus bangga karena kedatangan tamu malaikat mulia. Dia lalu bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan di sini?” Malaikat itu menjawab, “Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah.” Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu lalu bertanya; “Wahai Malaikat, buku apakah yang kau bawa?”

Malaikat menjawab; “Ini adalah kumpulan nama hamba-hamba pencinta Allah.”

Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dalam hati namanya ada di situ. Maka ditanyalah Malaikat itu. “Wahai Malaikat, adakah namaku di situ ?” Abu berasumsi bahwa namanya ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya yang tidak kenal putusnya. Selalu mengerjakan shalat tahajud setiap malam, berdo’a dan bermunajat pd Allâh SWT di sepertiga malam. “Baiklah, aku buka,” kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya. Dan, ternyata Malaikat itu tidak menemukn nama Abu di dalamnya. Tidak percaya, Abu bin Hasyim meminta Malaikat mencarinya sekali lagi. “Betul … namamu tidak ada di dalam buku ini!” kata Malaikat.



Abu bin Hasyim pun gemetar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat. Dia menangis se-jadi-jadinya. “Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud dan bermunajat … tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pecinta Allah,” ratapnya. Melihat itu, Malaikat berkata, “Wahai Abu bin Hasyim! Bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur … mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allâh menulis namamu.”

“Apakah gerangan yang menjadi penyebabnya?” tanya Abu bin Hasyim.

“Engkau memang bermunajat kepada Allâh, tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga kemana-mana dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan kirimu ada orang sakit atau lapar, tidak engkau tengok dan beri makan. Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allâh ?” kata Malaikat itu.

Abu bin Hasyim seperti​ disambar petir di siang bolong. Dia tersadar hubungan ibadah manusia tidaklah hanya kepada Allâh semata (hablumminAllâh), tetapi juga ke sesama manusia (hablumminannâs) dan alam.

Demikian, semoga menjadi bahan intropeksi diri dalam melaksanakan amal ibadah supaya selalu karena Allah semata.

Kisah Ular dan Gergaji.


Pada kesempatan ini, kami berbagi artikel tentang kisah Ular dan Gergaji. Semoga menjadi renungan bagi kita.

KISAH ULAR DAN GERGAJI

Pada suatu hari, ada seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak merapikannya.

Ketika seekor ular itu masuk ke gudang tukang kayu, secara kebetulan ia merayap diatas gergaji, tajamnya gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya,ular itu pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.

Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya, marah dan putus asa ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ular pun lalu membelit kuat gergaji itu, belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka parah akhirnya ular itu mati binasa. 

Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah gergaji kesayangannya.

Sahabat...

Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka sebenarnya adalah diri kita sendiri. Banyak perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita sendiri.

Ketahuilah dendam benci, curiga, pikiran negatif apapun itu, sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji, telah ribuan kali muncul dalam pikiran kita yang menusuk dan membakar hati kita sendiri.

Latihlah setiap saat untuk mengampuni, memaafkan dengan tulus, mampu dgn cepat melepaskan dan membuang sampah pengotor hati dan pikiran kita sendiri.

Demikian, semoga bermanfaat.

Subhanallah...Inilah sosok seorang istri yang selalu menutupi kekurangan suami.


Ada sebuah kisah, ketika seorang suami menangis kepada sahabatnya. Sahabatnya itu pun bertanya, "Kenapa kau menangis tersedu-sedu seperti ini?" 

Sang suami menjawab, "Istriku sedang sakit demam" Sahabatnya bertanya lagi, 

"Sebegitu cintanyakah kau?Sehingga istri sakit demam saja sampai menangis sangat dalam seperti ini? 

Sang suami menjawab, "Kau tahu siapa istriku?". 

Lalu sang suami menceritakan pada sahabatnya, Aku ini miskin, tidak punya pekerjaan tetap dan setiap hari keluargaku hanya makan dngn kacang, itu pun jika aku pulang. Jika aku tak pulang karena belum mendapat apa "untuk dimakan paling istriku hanya minum air atau berpuasa.

Suatu hari keluarga mertuaku mengundang kami untuk berkunjung ke rumahnya, kebetulan istriku berasal dari keluarga kaya. Saat aku duduk berkumpul bersama mertuaku dan keluarga yang lain di meja makan dengan hidangan yang mewah, aku tidak menemukan istriku. 


Lalu aku bertanya kepada ibu mertuaku,"Dimanakah dia ibu?". 

Ibu mertuaku menjawab, "Istrimu sedang di dapur, dia mencari kacang. Katanya dia sudah bosan dngn hidangan lauk dan daging, sehingga dia sangat ingin makan kacang"

Ketika mendengar itu ayah mertuaku langsung memelukku sambil berkata, "Terima kasih menantuku kau telah mencukupi nafkah anakku dengan baik, sampai "dia bosan makan daging dan malah ingin mencoba makan kacang." Saat itu dadaku tersesak, menahan tangis.

Lalu saat pulang ke rumah kami aku tak bisa lagi menahan tangis, sambil ku peluk erat istriku.


"Betapa engkau sangat menjaga kehormatanku di hadapan orang lain wahai istriku walau pun itu orang tuamu sendiri, sedangkan aku tahu setiap hari kau hidup kekurangan disini, bahkan sampai tidak makan sama sekali."

Istriku hanya menjawab, "Aku berkewajiban menjaga kehormatanmu, Karena istri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian istri. Karena itu istri adalah kehormatan suaminya, begitu juga pun sebaliknya suami adalah kehormatan bagi isterinya".

Allahuakbar !!!

Kesimpulan:
1. Jika suatu saat kalian berkunjung ke rumah mertua atau orang lain, jangan terlalu doyan atau senang terhadap makanan mewah yang disajikan sebab mereka akan mengira bahwa kalian tidak pernah hidup mewah di rumah suami.

2. Tutupilah kekurangan pasangan (suami-istri) dimana saja kalian berada.

Demikian, semoga bermanfaat bagi pasutri demi terciptanya rumah tangga yang samawa.

Merinding membacanya...Cukupkah amalanku untuk mengantarkanku ke surga?


Suatu hari, ada orang tua mampir ke sebuah gubuk kecil untuk buang air kecil. Dia bertemu dengan penjaganya, maka terjadilah percakapan yang membuat merinding.

Pemuda : "Bapak harus bayar 2000 untuk masuk ke toilet, ya pak"

Orang Tua : (menitikkan air mata)

Pemuda : "Eh Bapak, tidak usah menangis. Kalau bapak tidak punya uang, nanti biar saya yang bayarin. Silahkan Bapak tinggal masuk saja".

Orang Tua : "Aku menangis bukan karena tidak mempunyai uang nak. Malah aku punya banyak uang. Jangankan hanya untuk membayar harga masuk, toilet inipun mampu aku beli jika aku mau".

Pemuda: "Jadi, kalau begitu, mengapa bapak menangis ?.."

Orang Tua : "Aku menangis karena tempat sebusuk dan sehina inipun punya harga yang perlu dibayar untuk masuk. Apalagi surga yang begitu harum dan indah, berapa pula bayaran yang harus ku bayar.

Cukupkah amalanku untuk membayar semuanya ke surga?

Pemuda : (ikut menangis)

#Ingatlah bahwa, bukan amalan yang memasukkan seseorang ke surga tetapi hanya Rahmat Allah semata.

Demikian, semoga bermanfaat untuk evaluasi diri agar semangat untuk ibadah kepadaNya.

Ternyata...Kaos Kaki Bolong pun Tidak Bisa Dibawa Mati.


Seorang ayah yg terkenal dan kaya raya  sedang sakit parah. Menjelang ajal menjemput, dikumpulkanlah anak-anaknya.

Beliau berwasiat:
"Anak-anakku, jika Ayah sudah dipanggil Allah Yang Maha Kuasa, ada permintaan Ayah kepada kalian"

"Tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan Ayah walaupun kaos kaki itu sudah bolong, Ayah ingin memakai barang kesayangan yg penuh kenangan semasa merintis usaha di perusahaan Ayah dan minta tolong kenangan kaos kaki itu dikenakan bila Ayah dikubur nanti."

Akhirnya sang ayah wafat. 

Ketika mengurus jenazah dan saat akan dikafani, anak-anaknya minta ke ustadz agar almarhum diperkenankan memakai kaos kaki yang bolong itu sesuai wasiat ayahnya.

Akan tetapi sang ustadz menolaknya. 

"Maaf secara syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang diperbolehkan dikenakan kepada mayat."

Maka terjadilah perdebatan antara anak-anak yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak ustadz yang melarangnya

Karena tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat sekaligus Notaris keluarga tersebut.

Sang notaris menyampaikan Surat Wasiat, ayo kita baca bersama sama siapa tahu ada petunjuk".

Maka dibukalah Surat Wasiat almarhum untuk anak-anaknya yang dititipkan dititipkan kepada Notaris tersebut.

Ini bunyinya:

"Anak-anakku, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaos kaki bolong kepada jenazah ayah".

"Lihatlah anak-anakku, padahal harta ayah sangat banyak, uang, beberapa mobil, tanah, kebun dan sawah, rumah mewah, tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah meninggal dunia".

"Bahkan kaos kaki bolong saja tidak boleh dibawa mati. Begitu tidak berartinya harta dunia, kecuali iman dan amal kebaikan kita".

"Anak-anakku inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang hanya sementara".

"Pada akhirnya teman sejati kita hanyalah Iman dan Amal  Shalih, Salam sayang dari ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan menuju Ridho Allah SWT".

Setelah mendengar surat wasiat itu, semua anaknya menangis dan sadar bahwa hanya iman dan amal shalih saja yang dibawa nanti.

Demikian, semoga bermanfaat.
Back To Top