Situs Perangkat K13 dan Modul Ajar Kumer

Selamat datang di situs DUNIA PENDIDIKAN, semoga terjalin tali silaturrahim antara kita. Selain berbagi lewat blog atau website, kami juga berbagi lewat channel youtube "DUNIA PENDIDIKAN". Oleh karena itu, mari kita dukung dengan cara like, subscribe, comment dan share. Terima kasih atas kunjungannnya.

Cara Praktis Mengatasi Penyakit Patek Pada Semua Jenis Cabe.


Pada kesempatan ini, kami juga berbagi artikel bidang pendidikan yaitu Cara Praktis Mengatasi Penyakit Patek Pada Semua Jenis Cabe.

Cara Praktis Mengatasi Penyakit Patek Pada Semua Jenis Cabe

Menanam cabe pada musim hujan yang selalu membuat basah tanah, tentu memiliki tantangan tersendiri. Kelembaban yang tinggi serta pertumbuhan tanaman yang terlalu cepat itulah yang menjadi masalahnya. Dikarenakan tanaman mendapat air yang “over dosis”, yang nantinya akan mengakibatkan tanaman rawan terhadap penyakit yang dikarenakan jamur.

Banyak jenis hama yang dapat menyerang tanaman cabe sejak dari persemaian sampai panen. Walau begitu, sesungguhnya cuma beberapa jenis hama saja yang merupakan hama utama. Hama utama ialah hama yang terus menerus menyerang, merusak tanaman dan secara ekonomis merugikan. Sehingga hal ini wajib dilakukan tindakan pengendalian.

Hama kedua ialah hama yang kadang- kadang merusak dan merugikan sehingga perlu dilakukan tindakan pengendalian. Pemahaman terhadap hama ini perlu diketahui tahap awal yang harus dilakukan supaya upaya pengendaliannya dapat berhasil dengan efektif.

Serangan jamur yang amat ditakuti petani cabe di Indonesia yaitu penyakit patek yang diakibatkan oleh jamur Colletotrichum atau jamur Gloeosporium.  Penyakit patek bahkan selalu membuat petani cabe kehilangan harapan, sebab biasa membuat petani tidak berhasil panen sampai 100%.

Walaupun berhubungan dengan musim, penyakit ‘momok petani cabe’ ini juga berhubungan dengan cara budidaya tanaman cabe yang baik. Makanya sebagai petani cabe kita perlu mengetahui cara mengatasi penyakit patek pada cabe dengan mudah. 

Berikut ini Cara Praktis Mengatasi Penyakit Patek Pada Semua Jenis Cabe:
1. Pembersihan Gulma pada Tanaman Cabai
Walaupun gulma berada dibawah tajuk tanaman dan cuma berada dialur-alur drainase untuk budidaya tanaman cabe dengan mulsa, jangan sepelekan keberadaannya. Gulma yang tak pernah dibersihkan akan menghambat mengalirnya kelebihan air dari lahan, hal ini akan menaikkan kelembaban sekitar tanaman dan berpotensi menjadi tempat yang nyaman untuk berkembangnya hama dan penyakit tanaman.

2. Perempelan Pada Tanaman Cabe
Tanaman yang terlalu rimbun, tanpa perempelan disamping mengakibatkan tanaman mudah patah, buah sedikit,  juga iklim mikro sekitar tanaman menjadi berubah, liingkungan sekitar tanaman menjadi lebih tidak kering dan rentan terhadap jamur penyebab patek.

3. Pemupukan yang Tepat pada Tanaman Cabai
Yang dimaksud dengan pemupukan yang tepat disini ialah pemupukan sesuai baik jenis, takaran dan fase pertumbuhan tanaman. Terlalu berlebih memberikan pupuk ber kadar N tinggi akan menyebabkan tanaman dan buah cabe rawan terhadap penyakit patek. Pemberian pupuk dengan kandungan K dan Calsium akan memperkuat buah dan daun.

4. Pengaturan Drainase yang Baik pada Tanaman Cabe
Pengaturan drainase dimulai sejak kita merencanakan untuk menanam cabe. Lahan yang akan ditanami cabe tidak serta merta dibuat bedengan-bedengan, namun sebaiknya dibuat got keliling terlebih dulu. Hal ini dimaksudkan supaya apabila turun hujan, mudah untuk mengalirkan kelebihan air keluar dari lahan.

Hal yang harus diingat ialah bahwa drainase yang buruk menyebabkan penyakit tanaman mudah sekali berkembang.

Apabila tanaman cabe yang kita telah menunjukkan tanda-tanda serangan penyakit patek, tetap lakukan upaya preventif (upaya pencegahan) seperti yang telah disebutkan diatas, segera selamatkan buah cabe yang sehat dan lakukan penyemprotan dengan fungisida yang tepat.

Penyelamatan buah cabai yang sehat dilakukan dengan memetik semua cabe yang terserang baik intensitas serangannya masih baru ataupun yang telah parah. Cabe hasil petikan yang terserang patek sebaiknya dibuang atau dibakar di tempat yang jauh dari tempat budidaya cabe. Jangan coba-coba menghanyutkan cabe yang terserang patek ke saluran irigasi atau sungai sebab justru akan memperluas serangan patek.

Penyakit Patek tak akan hilang dalam sekali semprot fungisida. Satu hari sesudah penyemprotan pertama, perlu dilihat dan diambil lagi cabe yang masih terkena patek  dan lakukan penyemprotan ulang dengan selang waktu 3-4 hari dari waktu penyemprotan sebelumnya.

Satu lagi hal terakhir yang mau saya sampaikan disini. Harus anda ingat, dengan intensifnya penyemprotan yang dilakukan apabila terserang, anda bisa dibayangkan residu obat kimia dalam cabe. Maka dari itu pencegahan menjadi terbaik agar mendapatkan panen yang baik tanpa terancam oleh bahaya residu obat kimia dalam makanan kita.

Demikian Cara Praktis Mengatasi Penyakit Patek Pada Semua Jenis Cabe. Semoga bermanfaat dalam dunia pertanian.

Cara Praktis Membasmi Hama Dengan Bahan Alami Pada Tanaman.


Pada kesempatan ini, selain berbagi informasi pendidikan kami juga berbagi artikel bidang pertanian yaitu Cara Praktis Membasmi Hama Dengan Bahan Alami Pada Tanaman.

Memelihara tanaman memang merupakan hal yang menyenangkan. Apalagi dengan berbagai jenis dan bentuknya yang membuat pekarangan serta rumah Anda semakin enak dipandang mata.

Hama adalah hewan atau tumbuhan yang merugikan manusia atau masalah pada manusia termasuk untuk urusan tanaman, ternak, dan kehutanan. Istilah ini juga digunakan untuk organisme yang menyebabkan gangguan dan kerusakan di rumah.

Hama juga bisa diidentifikasikan sebagai penyakit atau epidemi yang mematikan, khususnya wabah. Dalam arti luasnya, hama adalah perusak dalam banyak industri kemanusiaan. Hama juga seringkali merusak tanaman Anda dan menghancurkannya.

Dengan bentuknya yang tidak terlihat, hama dapat dengan mudahnya menggerogoti tanaman Anda. Tak ingin hal ini berlangsung terus menerus dan menghilangkan semua tanaman yang ada dirumah Anda kan?

Maka dari itu langsung saja simak bagaimana caranya membasmi hama dengan bahan natural nan alami yang banyak tersedia di rumah Anda. Dijamin perusak ini akan langsung hilang dan tak akan kembali lagi.

Berikut Cara Praktis Membasmi Hama Dengan Bahan Alami Pada Tanaman:
1. Semprotan Bawang Putih
Bawang putih terkenal karena aromanya yang menyengat, yang lezat bagi sebagian orang dan aroma kuat inilah yang berperan ketika digunakan sebagai insektisida alami.

Bahan-bahan dapur umum ini dapat digunakan untuk mengusir atau bahkan melumpuhkan, serangan hama di kebun. 

Untuk membuat semprotan bawang putih, ambil 2 umbi bawang putih utuh (bukan hanya 2 siung) dan haluskan dalam blender atau food processor dengan sedikit air.

Biarkan campuran itu dalam semalam, lalu saring ke dalam stoples liter, tambahkan 1/2 cangkir minyak sayur (opsional), 1 sendok teh sabun cair ringan, dan cukup air untuk mengisi stoples. 

Jika Anda ingin menggunakan insektisida buatan rumah ini, gunakan 1 cangkir campuran bahan tadi dengan 1 liter air dan semprotkan dengan bebas pada tanaman yang terinfeksi hama.

2. Insektisida dari Minyak
Insektisida buatan sendiri yang terbuat dari minyak nabati yang dicampur dengan sabun ringan (seperti sabun pencuci piring) dapat berdampak buruk pada hama tertentu, seperti kutu daun, tungau, ulat bulu, dll.

Untuk membuat semprotan insektisida dari minyak, campur 1 cangkir minyak sayur dengan 1 sendok makan sabun (tutup dan kocok sampai tercampur), dan ketika siap digunakan, tambahkan 2 sendok teh campuran semprotan minyak tadi dengan 1 liter air, kocok merata, dan semprotkan langsung pada permukaan tanaman yang sedang dipengaruhi oleh hama.

Minyak dapat melapisi tubuh serangga yang secara efektif membunuh mereka, karena menghalangi pori-pori pernafasan yang biasa digunakan untuk menghirup udara.

3. Semprotan Sabun Anti Hama
Pestisida buatan sendiri yang sangat mirip dengan semprotan minyak adalah semprotan sabun, yang juga efektif untuk mengendalikan tungau, kutu daun, lalat, kumbang, dan serangga kecil lapar lainnya.

Untuk membuat insektisida semprotan sabun, campurkan 1 1/2 sendok teh sabun cair ringan dengan 1 liter air, dan semprotkan campuran tersebut langsung pada permukaan tanaman yang terinfeksi.

Insektisida semprotan sabun bekerja dengan cara yang mirip dengan pestisida semprotan minyak, dan dapat diterapkan seperlunya (tidak dianjurkan untuk menerapkan bahan ini pada bagian yang terik di siang hari yang panas, melainkan di gunakan malam hari atau pagi hari).

4. Insektisida Minyak Nimba
Minyak yang diekstrak dari biji pohon Mimba adalah insektisida alami yang kuat, mampu mengganggu siklus hidup serangga di semua tahap (dewasa, larva, dan telur), menjadikannya sumber daya pembersih hama yang hebat bagi tukang kebun organik.

Minyak Mimba bertindak sebagai pengganggu hormon dan sebagai "antifeedant" untuk serangga yang memakan daun dan bagian tanaman lainnya.

Minyak Mimba dapat terbiodegradasi dan tidak beracun bagi hewan peliharaan, burung, ikan, dan margasatwa lainnya, dan efektif terhadap berbagai hama serangga taman, serta menjadi fungisida alami yang dapat memerangi jamur bubuk dan infeksi jamur lainnya pada tanaman.

Ini dapat ditemukan di banyak toko taman atau pasar makanan alami. Untuk menggunakan minyak nimba sebagai insektisida, baik ikuti instruksi pada botol, atau mulai dengan campuran dasar 2 sendok teh nimba minyak dan 1 sendok teh sabun cair ringan dikocok secara menyeluruh dengan 1 liter air, dan kemudian disemprotkan pada tanaman yang terkena hama.

Minyak nimba juga dapat digunakan sebagai pencegahan dengan menyemprotkan daun tanaman yang sering dirusak oleh hama, sebelum mereka benar-benar terinfestasi.

5. Tanah Diatom Sebagai Pestisida Alami
Zat alami ini dengan nama yang agak berat terbuat dari batuan sedimen yang dibuat oleh fosil ganggang (diatom), dan yang merupakan sumber daya yang cukup melimpah (bumi diatom dikatakan mencapai 26% dari kerak bumi menurut beratnya).

Tanah diatom memiliki sejumlah kegunaan di dalam dan sekitar rumah, dan bertindak sebagai insektisida alami hanyalah salah satunya. Bahan ini bekerja bukan dengan meracuni atau membekap serangga, tetapi karena sifatnya yang abrasif dan afinitasinya untuk menyerap lipid (zat berlilin) ​​dari exoskeleton serangga, yang kemudian menyebabkan mereka dehidrasi hingga mati. 

Untuk mengaplikasikannya, cukup bersihkan tanah di sekitar tanaman Anda, atau bahkan taburkan pada dedaunan, di mana ia akan membantu mengendalikan siput serta serangga merangkak lainnya. Karena sifatnya yang kering, agar menjadi pestisida alami yang efektif, tanah diatom perlu diterapkan kembali setelah setiap hujan.

6. Semprotan Insektisida Dari Lada dan Cabai 
Mirip dengan semprotan bawang putih, semprotan cabai adalah obat nyamuk alami buatan sendiri yang hebat yang dapat digunakan untuk berbagai hama berbeda. Semprotan ini dapat dibuat dari cabai segar atau bubuk lada.

Untuk membuat semprotan cabai dan bubuk lada, campur 1 sendok makan bubuk cabai dengan 1 liter air dan beberapa tetes sabun cair ringan. Campuran ini dapat digunakan pada daun tanaman yang terkena hama. Untuk membuat cabai semprot dari cabai segar, haluskan atau haluskan 1/2 cangkir paprika dengan 1 cangkir air, lalu tambahkan 1 liter air dan didihkan.

Diamkan hingga dingin, lalu saring bahan cabai, tambahkan beberapa tetes sabun cair ke dalamnya dan semprotkan sesuai keinginan. (Perhatian: Cabai pedas bisa berbahaya bagi manusia, jadi pastikan untuk mengenakan sarung tangan saat memegangnya, dan jauhkan semprotan yang membuatnya jauh dari mata, hidung, dan mulut.)

7. Daun Tomat Sebagai Insektisida Alami
Tanaman tomat mengandung alkaloid, yang secara tepat dapat mengendalikan kutu daun dan serangga lainnya. Untuk membuat semprotan daun tomat untuk insektisida alami, potong 2 cangkir daun tomat segar (yang dapat diambil dari bagian bawah tanaman) menjadi 1 liter air, dan biarkan bekerja semalaman. Saring bahan tanaman dan semprotkan ke dedaunan tanaman.

8. Citrus Sebagai Pembasmi Hama
Minyak esensial lemon dan jeruk adalah pencegah hama yang hebat. Buat semprotan pencegah hama alami dengan menggabungkan 5 tetes minyak esensial, 5 tetes sabun, dan 1 liter air. Tempatkan lemon atau kulit jeruk di lemari, di rak buku, dan tempat-tempat lain di mana hama suka mengintai. Kulit lemon juga dianggap efektif untuk mengusir ngengat di lemari.

9. Minyak Esensial Peppermint
Minyak atsiri dan daun mint kering akan membantu melawan sebagian besar hama rumah tangga, terutama semut. Campurkan 10-15 tetes minyak esensial peppermint dengan 1 gelas air dalam botol semprot. Kocok dan semprotkan di celah atau di mana pun semut terlihat.

Demikian Cara Praktis Membasmi Hama Dengan Bahan Alami Pada Tanaman. Semoga bermanfaat dalam dunia pertanian.

Jenis-jenis Tanaman Buah yang Cocok ditanam di Pekarangan Rumah.



Pada umumnya, selain tanaman-tanaman hias atau tanaman obat, biasanya di halaman atau di pekarangan rumah kita sering ditanami oleh tanaman buah. Selain untuk memperindah taman dan membuat udara menjadi lebih sejuk, kita juga bisa memperoleh manfaat dari buah yang dihasilkan. Bahkan mungkin juga bisa dijadikan sebagai usaha atau tambahan penghasilan dengan menjual buah-buah tersebut. 

Seperti salah seorang warga Tumbuh Mulia yang berhasil memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam anggur. 

Untuk kita ketahui bahwa tidak semua tanaman buah cocok atau mudah untuk ditanam di halaman rumah atau pekarangan. Bisa karena ukurannya yang terlalu besar atau juga karena beberapa tanaman buah memerlukan perawatan yang lebih khusus agar tumbuh subur dan menghasilkan buah yang banyak.

Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman buah yang sangat pas dan cocok untuk ditanam ditaman atau halaman rumah kita. Selain itu tanaman yang ada didaftar ini juga tergolong mudah untuk ditanam dan dirawat, dan kita pun bisa memperoleh keuntungan lain seperti buah yang dihasilkan oleh tanaman berikut. Jenis tanaman tersebut antara lain:
1. Jambu Air
Jenis tanaman buah pertama dalam daftar ini adalah pohon jambu air yang tentunya sudah sering kita lihat dan memang banyak ditanam di pekarangan atau halaman rumah keluarga. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Syzygium aqueum ini mampu dan dapat bertumbuh dengan mudah terutama di tanah yang mengandung banyak humus. Pohon jambu air bisa tumbuh antara 3 hingga 10 meter.




Menanam pohon ini sebaiknya sedikit menjauh dari rumah, karena cabang dari pohon jambu air ini menyebar ke berbagai arah dan membutuhkan ruang yang cukup lebar. Buah yang dihasilkan sangat banyak dan mengandung banyak manfaat untuk kita.
2. Jambu Biji


Satu lagi jenis pohon jambu yang bisa Anda tanam di pekarangan yaitu Jambu biji. Tanaman ini tidak terlalu memerlukan tempat yang luas. Buah yang dihasilkan juga sangat bermanfaat terutama untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam darah bagi para penderita penyakit DBD atau demam berdarah dengue.
3. Mangga
Tanaman buah Mangga menjadi pilihan selanjutnya dari kami. Tumbuhan ini memiliki naman ilmiah yaitu Mangifera Indica yang mempunyai beberapa jenis atau varian lain. Pohon mangga bisa tumbuh hingga lebih dari 5 meter. Sebaiknya sering-seringlah memotong cabang yang sudah terlalu panjang atau cabang yang mengganggu.



Namun saat ini buah mangga sudah dan banyak dibudidayakan dengan metode tabulampot yang membuat kita tidak memerlukan lahan yang luas untuk menanamnya. Buah yang dihasilkan sangat manis dan tentunya bisa kita makan bersama keluarga sambil bersantai dibawah pohonnya.
4. Pepaya
Tumbuhan papaya memiliki ukuran yang tidak terlampau tinggi sehingga sangat cocok ditanam di halaman rumah. Tanaman yang memiliki naman ilmiah Carica Papaya ini tumbuh keatas dan tidak memiliki cabang besar ke samping. Tanaman ini memiliki banyak manfaat. Buahnya bisa kita makan baik dalam bentuk mentah maupun sudah matang.


Biasanya buah yang nasih hijau dijadikan sayur atau bahan tambahan di makanan. Sedangkan buah yang sudah matang bisa kita konsumsi sebagai makanan penutup atau camilan. Pertumbuhannya juga cepat dan sangat mudah dirawat. Bahkan jika cukup air missal dari air hujan dan terkena sinar matahari dengan cukup, kita tidak perlu repot lagi untuk merawatnya.
5. Belimbing


Tanaman belimbing juga tidak memerlukan lahan yang luas dan besar untuk menanamnya, dan tanaman buah yang satu ini juga mudah untuk ditanam dan dirawat. Buah belimbing memiliki rasa campuran antara manis dan asam. Sangat nikmat untuk dimakan saat cuaca panas sambil berteduh dibawa pohon.
6. Sawo


Selanjutnya ada pohon sawo yang termasuk jenis tanaman buah yang sangat cocok untuk ditanam dan dimiliki di halaman rumah kita masing-masing. Tanaman Sawo ini tidak butuh lahan besar dan tidak tumbuh terlalu tinggi sehingga tidak berbahaya bagi rumah ataupun bagi kita sendiri. Buah sawo juga tergolong enak dan manis rasanya. Pohon ini juga tahan terhadap cuaca kering dan panas.
7. Anggur Hijau dan Merah



Tanaman ini sangat mudah sekali dibudidayakan di pekarangan rumah dan hasilnya bisa menambah biaya isi dapur.

Demikian, semoga bermanfaat untuk memperindah halaman, kita juga bisa memanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi bersama keluarga.

Cara Praktis Memanfaatkan Pekarangan Rumah Menjadi Sumber Penghasilan.

Pada kesempatan ini kami berbagi artikel tentang Cara Memanfaatkan Pekarangan Rumah Menjadi Sumber Penghasilan. Ini merupakan salah satu program seksi Lingkungan. 

Tujuannya yaitu untuk menghimbau masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan menjadi pekarangan yang produktif. 

Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan sehingga membuat kita betah tinggal di rumah.


Pekarangan rumah kita dapat kita manfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan ganda, salah satunya adalah kepuasan jasmani dan rohani. 

Fungsi pekarangan secara umum:
  1. Sumber pangan keluarga, seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan serta ternak dan ikan.
  2. Sumber obat-obatan atau apotik hidup.
  3. Sumber bumbu, rempah masakan.
  4. Sumber pupuk organik. 
  5. Sumber keindahan/Estetika.





Manfaat pekarangan rumah untuk keluarga antara lain :
  1. Pemenuhan gizi keluarga : ada beberapa tanaman, ternak dan ikan yang dapat dipelihara di pekarangan dan menghasilkan makanan yang dibutuhkan keluarga.
  2. Seperti umbi-umbian sebagai sumber vitamin, sedangkan ternak dan ikan sebagai sumber protein dan lemak.
  3. Sebagai lumbung ternak : hasil dari usaha pekarangan dapat diambil sewaktu-waktu dan tidak ada musim pacekliknya.
  4. Apotik hidup : pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman obat yang berkhasiat, jika anggota keluarga sewaktu-waktu sakit dapat ditanggulangi sementara dengan obat yang ada di pekarangan.
  5. Menambah penghasilan : pekarangan yang dikelola dengan baik, hasilnya dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga karena banyak komoditas yang tidak membutuhkan lahan yang luas untuk membsudidayakannya.
  6. Menghasilkan bahan bangunan : jenis tanaman pohon seperti bambu, kelapa, nangka dan tanaman lainnya yang ditanam di pekarangan dapat dijadikan bahan bangunan dan kerajinan rumah tangga.
  7. Sebagai tempat rekreasi keluarga : pekarangan yang ditata dan dirawat secara teratur akan memberikan keindahan dan rasa tentram bagi orang yang melihatnya.
Semoga artikel ini bisa memotivasi kita dalam manfaatkan dan perindah pekarangan rumah dengan menanam tanaman yang bisa menunjang kebutuhan keluarga.

Cara Bercocok Tanam Bawang Putih di Sawah dan Pekarangan Rumah.


Pada kesempatan ini kami berbagi Cara Praktis Bercocok Tanam Bawang Putih di Pekarangan Rumah.

Indonesia sungguh beruntung memiliki iklim yang stabil untuk menumbuhkan banyak jenis sayuran termasuk Bawang Putih yang dikenal dengan nama biologi allium. Iklim yang baik ini memudahkan Bawang Putih untuk tumbuh baik dan subur. Masa tanam bawang putih kurang lebih 90 – 120 hari. Tanaman Bawang putih ini bisa ditanam di dalam pot atau langsung ke tanah.

Secara umum langkah-langkah menanam Bawang Putih adalah :
  1. Persiapan Lahan
  2. Penanaman
  3. Pemupukan
  4. Pemulsaan
  5. Pengairan
  6. Pemeliharaan
  7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
  8. serta Penanganan pada masa Panen dan Pasca Panen
Berikut ini adalah tata cara menanam bawang putih dengan baik dan benar mulai dari tahap awal hingga masa panen:

1. Mendapatkan Bibit Bawang Putih

Anda bisa saja menggunakan siung bawang putih yang dibeli dari pasar sebagai bibit. Tetapi sayangnya kita tidak bisa tahu dari mana asal bawang putih itu. Mengetahui asal bawang putih sangat penting untuk melihat apakah jenis bibit bawang putih itu cocok ditanam ditempat yang kita inginkan. 

2. Waktu tanam

Waktu tanam yang cocok untuk Bawang Putih adalah di musim gugur atau musim semi. Jika di daerah musim dingin, menanam bawang putih lebih baik pada musim gugur. Bawang putih akan tumbuh dengan  siungnya lebih besar dan lebih memiliki rasa yang kuat dibandingkan yang ditanam pada musim semi. Tapi jika Anda tinggal di daerah tropis atau sub tropis maka tanamlah bawang putih Anda di awal musim semi.
  • Di negara empat musim jika Anda menanam bawang putih pada musim gugur, tanamlah 6 – 8 minggu sebelum mulai bersalju.
  • Jika Anda ingin menanam bawang putih di musim semi, tanamlah selagi tanah masih bisa digunakan pada bulan Februari atau Maret.
3. Menyiapkan Lahan

Matahari adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang Bawang putih. Carilah  titik yang mendapat sinar matahari penuh dan memiliki sistem pengairangn yang baik. Galilah  tanah kurang lebih 4 inchi. Lalu dasari lubang dengan  kompos untuk menambah nutrisi agar bawang putih tumbuh kuat dan sehat. 



Menanam Bawang putih dalam pot juga bisa dilakukan. Anda bisa memilih pot atau tempat  dengan kedalaman  dan lebar yang cukup isilah dengan tanah yang telah diberi pupuk.



Bawang putih menyukai tanah dengan tipe tanah bertekstur lempung berpasir dan struktur tanah gembur dengan pH 5,5-7. Di atas tanah inilah tanaman bawang putih di bibitkan Bersihkan lahan dengan caran membersihkan sisa-sisa tanaman yang ada di dalam atau di atas permukaan lahan lewat pembajakan sedalam 20-30 cm.


4. Menanam Bawang Putih

Proses penanaman, umbi bibit yang digunakan diupayakan  memiliki ukuran yang seragam. Umbi ditanam dengan kedalaman 2-3 cm. Jarak tanam dapat disesuaikan dengan ukuran siung yang digunakan, misalnya jika bobot siung lebih berat dari 1,5 gram maka jarak tanamnya 20 cm X 20 cm.

Untuk jumlah  bibit, jika berat siung bibit 3 gram satu hektar lahan dibutuhkan sekitar 1.600 kg. Tapi jika berat siung bibit 1 gram maka dibutuhkan 670 kg. Berikut ini adalah tata cara menanam bawang putih yang benar.
  1. Ambilah siung-sing tunggal dari bawang putih, jaga  lapisan kulitnya tetap utuh.
  2. Tanam siung bawang putih dengan jarak 4 inchi dan kedalaman 2 inchi.
  3. Usahakan  bagian akar mengarah ke bawah dan sisi runcingnya mengarah ke atas untuk mengarahkan agar bawang putih tidak tumbuh ke arah yang salah.
  4. Kemudian tutuplah  siung bawang putih dengan tanahyang telah diberi pupuk  dan tepuk perlahan.
  5. Jika berat siung bawang putih kurang dari 1,5 gram, maka jarak tanamnya  bisa dipilih dengan ukuran 15 cm x 15 cm atau  dengan ukuran 15 cm x 10 cm. 
5. Merawat Bawang Putih

Lahan tanaman bawang putih anda harus terjaga dan terlindungi tutupi lahan tanaman anda. Di  musim gugur, lahan anda membutuhkan jerami dengan  6 inchi. Tetapi di musim semi, Anda tidak membutihkan penutup ini.

Pada  musim semi akar bunga bawang putih bisa anda potong agar umbi bawang putih dapat tumbuh besar.  Anda bisa melihat batang bawang putih muncul di awal musim semi.

Cukupi kebutuhan air. Bawang putih membutuhkan kadar air dan periode pengairan yang tepat. Bawang putih membutuhkan air setiap 3 hingga 5 hari tergantung pada cuaca. Kalau Anda  melihat media tanam tanahnya mengering dan berdebu, maka anda dapat segera menyiram bawang putih. Selama musim gugur dan musim dingin bawang putih tidak perlu disiram.

6. Teknik Penyiraman 

Untuk menyirami  tanaman bawang putih dilakukan dengan cara menggenangi parit di antara bedengan. Frekuensinya tergantung dari umur tanaman. Pada awal pertumbuhan misalnya, pemberian air dilakukan 2-3 hari sekali, sedang pada periode pembentukan tunas sampai pembentukan umbi pengairan dilakukan 7-15 hari sekali. Pengairan dihentikan pada saat pembentukan umbi maksimal atau 10 hari menjelang panen.

7. Pemberian Pupuk 

Pupuk organik dan pupuk non-organik bisa digunakan untuk budidaya tanaman bawang putih. Pupuk organik berupa pupuk kandang ayam dengan dosis 10-20 ton/ha atau pupuk kandang kambing dengan dosis 30 ton/ha. Pupuk nitrogen digunakan 3 kali selama pertumbuhan, yaitu pada saat tanam, saat pembentukan tunas dan saat pembentukan umbi. Lalu, dosis yang diberikan untuk pupuk non-organik adalah 200 kg N, 180 kg P2O5, 60 kg K2O dan 142 kg S per hektar.

Kualitas dan hasil umbi bawang putih dpat ditingkatkan dengan memberikan pupuk kimia cair (unsur mikro) Sitozim dengan konsentrasi 0,25% bisa menjadi pilihan. Pupuk kimia cari ini disemprotkan pada daun. Sedangkan penggunakan Massmikro dengan takaran  konsentrasi 200 ppm serta Hipron sebanyak 2 kali dengan konsentrasi 2 ml/l. Pupuk kandang diberikan pada waktu tanam bersamaan dengan pupuk kalium dan fosfor.

Tambahan  pupuk dan membersihkan hama sesuai kebutuhan. Jika akar bawang putih  sudah nampak kekuningan atau lemah di masa tanam. Disarankan anda bisa memberikan pupuk untuk menjaganya tetap sehat. Membuang rumput liar dari tanaman Anda agar bawang putih tidak bersaing dengan tanaman lain untuk memperoleh nutrisi dan air.

Anda harus memelihara bawang putih dengan cara menyiangi gulma dan melakukan perbaikan bedengan antara waktu 20-30 hari. Frekuensi bisa bertambah jika penyiangan gulma jika laju pertumbuhan gulma cukup pesat. Saat  masuk fase generatif penyiangan gulma tidak lagi dilakukan karena bisa mengganggu proses pembentukan dan pembesaran umbi.

Ada banyak Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menyerang tanaman bawang putih. Ada sekitar 19  organisme pengganggu tanaman bawang putih diantaranya seperti  Thrips tabaci,Spodoptera exigua, Fusarium sp, Alternaria porii,Onion Yellow Dwarf Virus (OYDV), serta yang lainnya.

Penanganan OPT ini dapat dilakukan dengan sistem PHT, yaitu lewat penggunaan benih sehat, pengendalian kultur teknis, musuh alami, penggunaan perangkap, sanitasi, dan pestisida sesuai ambang pengendalian.

8. Cara Panen Bawang Putih

Saat memanen bawang putih ditandai dengan perubahan tanaman menjadi kuning dan mulai mati. Biasanya ini terjadi pada bulan Juli atau Agustus. Jangan terlambat memanen bawang putih karena hasil umbinya akan mengerut dan menhasilkan rasa yang tidak enak.

Tetapi jangan juga terlalu awal karena tidak bisa diawetkan dengan baik. Lalu, masa panen tanaman bawang putih berlangsung tergantung dari varietasnya, tapi waktu rata-rata yang dibutuhkan dari awal tumbuh sampai masa panen adalah sekitar 90 – 120 hari.

Ciri-ciri dari Bawang Putih yang telah siap panen yaitu:
  1. Warna daun berubah dari warna hijau menjadi kekuningan dan terlihat mulai layu. Kegiatan pemupukan, pengairan dan penyemprotan hama harus dihentikan pada masa menjelang panen.
  2. Cara memanen bawang putih, dilakukan dengan cara mencabut tanaman menggunakan tangan saat cuaca cerah.
  3. Setelah di panen umbi hasil panen diikat sebanyak 20-30 rumpun per ikat. Umbi ini kemudian dan dijemur hingga batangnya kering, waktu yang diperlukan sekitar 15 hari.
Cara memanen bawang putih adalah dengan mengangkat umbi dari tanah tanpa merusaknya dengan menggunakan sekop untuk menggali daerah di sekitar bawang putih dan usahakan tidak merusak siungnya. Buang tanah yang menempel dan biarkan batang bawang putih tetap menempel pada umbinya.

9. Mengawetkan Bawang Putih 

Setelah masa panen, Anda harus diamkan bawang putih selama 2 minggu sampai kering terlebih dahulu sebelum digunakan. Setelah kering maka kulitnya akan mengering dan umbinya mengeras. Kemudian, Anda harus menyimpan bawang putih di tempat dengan suhu dingin dan kering.

Cara lain untuk mengawetkan bawang putih adalah anda bisa memotong batang dan mengawetkan bawang putih dan menjaga keadaan bawang Anda agar mendapatkan sirkulasi udara yang baik.

Masih ada cara yang lain yang bisa dilakukan untuk mengawetkan dan menyimpan bawang putih yaitu membiarkan batangnya tetap menempel, menjatukannya  lalu menggantungnya di tempat kering dan dingin.

Langkah pengeringan bisa dilakukan sebagai berikut :
  1. Menjemurnya di bawah terik matahari, tetapi menutup umbi dengan daunnya agar umbi bawang putih tidak terkena sinar matahari secara langsung.
  2. Dilakukan di dalam rak berlapis dengan cara digantung.
  3. Metode pengasapan, yakni menempatkan bawang putih di atas para-para yang ada di dapur. Caranya adalah bawang putih tersebut diasapi melalui asap yang berasal dari air yang dimasak.
Jika Umbinya telah  keras saat disentuh dan mudah terpisah maka itu berarti bawang putih siap digunakan. Pisahkan siung bawang putih yang paling bagus untuk musim tanam berikutnya. Pilah beberapa umbi besar untuk ditanaman pada musim gugur sebelum musim  salju atau pada awal musim semi. Saring  umbi yang terlihat paling bagus sehingga hasil panen musim selanjutnya besar dan rasanya lebih kuat.

Penanganan akhir yang perlu mendapat perhatian adalah pengepakan saat panen, upayakan berhati-hati dalam menangani bawang putih ini. Gunakan karung atau palastik yang bersih agar kualitas bawag putih terjada selama masa distribusi.

Bawang putih adalah  komoditas potensial untuk pasar impor. Harganya  yang relatif tetap, bercocok tanam bawang putih merupakan  salah satu prospek yang seharusnya menjadi pilihan para petani. Sampai hari ini jumlah petani yang membudidayakan tanaman bawang putih masih terbatasnya.

Sedikitnya jumlah petani yang bercocok tanam bawang putih tersebut, disebabkan terbatasnya  varietas bawang putih itu sendiri. Saat ini, varietas yang tersedia hanya cocok untuk ditanam di dataran tinggi (800 m dpl). Sebenarnya bawang putih juga dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.

Demikian, Cara Praktis Bercocok Tanam Bawang Putih di Sawah  dan Pekarangan Rumah. Semoga bermanfaat.

Cara Menanam Bawang Merah Hidroponik dengan Wick System.


Rahasia mengapa bawang merah bisa mengobati penyakit di atas adalah karena kandungan kalium dan serat di dalamnya.

Selain itu, bawang merah juga mengandung Vitamin C, asam folat, kalsium, serta zat besi yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Setelah mengetahui berbagai macam manfaatnya, tentunya kamu sekarang sudah tertarik untuk mengetahui cara menanam bawang merah sendiri di belakang rumah.

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.

Berikut adalah rinciannya:
  • Pot (gunakan botol atau toples bekas sebagai alternatif)
  • Gunting
  • Cutter
  • Kain flanel
  • Media tanam (cocopeat atau arang sekam)
  • Bibit bawang merah
  • Nutrisi hidroponik/ab mix
  • Alat pengukur pH
  • Alat pengukur TDS
  • Air

2. Menyiapkan Pot dan Tandon Nutrisi

Setelah menyiapkan semuanya, hal selanjutnya harus kamu lakukan adalah menyiapkan media tanam.

Pot dan tandon yang harus disiapkan bisa berupa barang bekas seperti botol ataupun toples.

Setelah semua sudah disiapkan, inilah langkah-langkah yang harus diikuti:
  1. Pastikan ukuran pot sesuai dengan ukuran toples yang sudah disiapkan.
  2. Lubangi tutup toples (sesuaikan bentuk dan ukuran lubang dengan pot yang disediakan).
  3. Buat lubang udara berdiameter kurang lebih 1 cm di bagian samping toples.
  4. Buat lubang udara sedikit lebih rendah ke bawah dari posisi pot.
  5. Gunting kain flanel dan pasang pada bagian bawah pot.
  6. Masukan media tanam di dalam pot.
  7. Cat toples/tandon agar larutan nutrisi tidak ditumbuhi lumut (pilih warna yang tidak tembus cahaya).

3. Menyiapkan Media Tanam

Hidroponik biasanya menggunakan arang sekam atau cocopeat sebagai media tanam.

Selain itu, kamu juga bisa mencampur keduanya dengan perbandingan 1:1.

Sebelum kamu memasukan media tanam ini ke dalam pot, pastikan agar kamu memasang sumbu yang terbuat dari kain flanel terlebih dahulu.

4. Menyiapkan Bibit

Kamu bisa menggunakan bawang merah yang ada di dapur sebagai bibit untuk menanam.

Untuk memilih bibit terbaik, pastikan umbi yang dipilih terlihat kering dan tua. Hal ini bisa dilihat dari warna umbi yang terlihat mengilat serta padat.

Selain itu, pastikan juga kamu menggunakan umbi bawang yang terlihat calon akarnya.cara menanam bawang merah 

Setelah semua hal di atas dipersiapkan, potong sedikit saja ujung dari bawang merah, kira-kira 1/5 dari ukuran bibit.

5. Menanam Bibit

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiram terlebih dahulu media tanam dengan air biasa.

Lalu, benamkan setengah bagian umbi ke media tanam.

Letakkan media tanam di tempat yang teduh selama 3 hingga 4 hari atau sampai bawang merah mengeluarkan tunas.

Jika tunas yang tumbuh sudah mencapai 1 cm, isi tandon dengan larutan nutrisi ab mix dan simpan media tanam di tempat yang terkena cahaya matahari secara menyeluruh.

6. Memastikan Kebutuhan PPM dan pH Nutrisi

Untuk menentukan apakah cara menanam bawang merah sesuai dengan ketentuan, kamu juga harus memastikan kebutuhan PPM dan pH nutrisi yang dibutuhkan.

Nutrisi ab mix memiliki 2 bagian, yakni nutrisi A dan nutrisi B. Jika nutrisi ab mix yang kamu miliki masih beruap serbuk atau berbentuk padat, larutkanlah terlebih dahulu hingga menjadi larutan induk. Nutrisi A dan nutrisi B harus dilarutkan dengan 2 wadah terpisah.

Setiap tahap pertumbuhan, kebutuhan PPM nutrisi bawang merah hidroponik selalu berubah-ubah.

Intinya, semakin tua usia bawang merah, semakin banyak juga kebutuhan nutrisi PPM.

Berikut adalah rinciannya:
  1. PH ideal bawang merah: 5,5-6,5
  2. Awal tanam (sejak tunas berukuran 1 cm muncul): 400 PPM
  3. Minggu kedua: 800 PPM
  4. Minggu ketiga hingga kelima: 1.000 PPM
  5. Minggu keenam dan seterusnya: 1.200 PPM

7. Proses Pemeliharaan dan Perawatan


Memelihara dan merawat bawang merah adalah tahapan krusial yang harus kamu lakukan agar tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan maksimal.



Untuk melakukan hal ini ternyata tidaklah sulit, Sahabat 99.

Cukup pastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan cara menjaga kestabilan pH air menggunakan alat pengukur pH.

Lakukan pemeriksaan larutan nutrisi pada tandon secara berkala.

Pastikan jangan sampai air nutrisi di dalamnya kekeringan.

Selain itu, jangan lupa juga untuk menggunakan nutrisi dengan PPM yang sesuai dengan usia tanaman.

Setelah tanaman berusia 60-65 hari atau ketika daunnya sudah menguning dan rebah, kamu sudah bisa memanen bawang merahmu sendiri.

Jika kamu ingin menggunakan bawang-bawang ini sebagai bibit, cukup biarkan bawang merah hingga menua dan keringkan di atas matahari.

Demikian Cara Praktis Menanam Bawang Merah Hidroponik dengan Wick System. Semoga bisa dipraktikkan dirumah.

Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal.


Selamat datang para petani di blog Dunia Pendidikan. Pada kesempatan ini, selain berbagi informasi pendidikan kami juga berbagi artikel bidang pertanian yaitu Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal.

Pada umumnya tanaman terong dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman terong.

Berikut adalah syarat tumbuh tanaman terong :
  1. Iklim
  2. Beriklim tropis.
  3. Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.
  4. Suhu optimimum yang baik adalah 25-30 C.
  5. Mendapatkan sinar matahari yang cukup. 
Media Tanah :
  1. Memiliki tekstur tanah yang gembur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah gembur).
  2. Air tidak menggenang.
  3. Mengandung cukup kandungan unsur hara.
  4. pH tanah 5-6,6,5 (apabila pH tanah asam atau <6,5 sebaiknya taburkan dolomit/kapur pertanian).
  5. Jenis tanah yang baik adalah latosol, regosol dan andosol yang merupakan jenis tanah lempung ringan dengan daya drainase dan daya ikat air yang baik.
Ketinggian :
  • Dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi sampai 1000 mdpl (meter di atas permukaan laut). 
Agar Budidaya Terong Ungu Tumbuh dan Berproduksi Maksimal, Berikut Ini Cara Menanam Terong Ungu:

1. Benih Terong
Dalam budidaya terong ungu hal utama yang harus diperhatikan selain cara menanam terong ungu yang baik dan benar adalah saat pemilihan benih terong yang harus tepat. Untuk memperoleh bibit terong ungu yang bagus pilihlah benih terong yang berkualitas.

Agar memperoleh hasil produksi yang tinggi dan tahan penyakit, pilihlah benih terong hibrida. Kebutuhan benih untuk budidaya terong dalam satu hektar sekitar 300-500 gram, tergantung  jarak tanam yang dipakai. Benih terong akan tumbuh kurang lebih 10 hari setelah disemai.

2. Cara Menyemai Bibit Terong Ungu
Sebelum melakukan persemaian sebaiknya lakukan perendaman benih dengan Pupuk Terong Organik Cair GDM selama 2 jam. Tujuan perendaman benih adalah untuk memecah masa dormansi (keadaan tidur) benih sehingga benih lebih cepat tumbuh.

Dosis Pupuk Organik Cair GDM saat perendaman benih adalah 100 ml dilarutkan dengan 1 liter air. Setelah itu benih ditiriskan dan dipindahkan ke bumbungan daun pisang/pot plastik dengan media semai dari tanah dan pupuk kandang/bokashi dengan perbandingan 1:1.

Setelah benih tumbuh menjadi bibit terong ungu lakukan penyiraman rutin setiap hari dan semprot dengan POC GDM setiap 1 minggu sekali dengan dosis 2 gelas air mineral per tangki (14-20 liter). Bibit terong ungu siap ditanam di lapangan setelah berumur 4-5 minggu atau setelah mempunyai 4-5 daun.

3. Pengolahan Tanah
Salah satu cara menanam terong ungu yang baik yaitu dengan pengolahan tanah yang benar. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan cara dicangkul 2-3 kali atau dibajak dengan kedalaman 20-30 cm, dan buat bedengan dengan lebar 120-140 cm serta panjang disesuaikan kondisi lahan. Sedangkan lebar parit adalah 30-50 cm dengan kedalaman 20-30 cm.

Taburkan dolomite/kapur pertanian 2 ton per hektar atau disesuaikan dengan kondisi pH tanah terakhir dan berikan juga pupuk kandang/bokashi yang sudah matang sebanyak 0,5-1 kg per lubang sebelum tanam atau 10-20 ton per hektar ditabur diatas bedengan.

Semprot bedengan dengan BLACK BOS (BIO ORGANIC STIMULANT) dengan dosis 1 gelas air mineral per tangki (14-20 liter) disemprot rata keatas bedengan dengan kondisi tanah harus basah/macak-macak. 

Tujuan pemberian BLACK BOS adalah untuk mencegah penyakit tular tanah seperti layu dan busuk batang atau daun, selain itu BLACK BOS juga berfungsi untuk membuka pori-pori tanah sehingga tanah yang awalnya keras menjadi gembur dan subur.

4. Penanaman
Cara menanam terong ungu yaitu perhatikan jarak tanam, jarak tanam dalam budidaya terong ungu menggunakan jarak dalam barisan 60-70 cm dan jarak antar barisan 80-90 cm, dan pada tiap bedengan terdapat dua baris tanaman.

Bibit terong ungu yang telah berumur satu setengah bulan atau daunnya telah tumbuh 4 helai dapat dipindahkan ke tanah yang telah dipersiapkan.

5. Pemupukan Terong dan Pemeliharaan Tanaman
Pupuk terong diberikan setelah tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam. Berikan pupuk terong dengan kandungan Nitrogen sebanyak 65 kg/ha.

Pupuk terong campuran dapat juga diberikan dengan memberi pupuk kandungan Nitrogen dan pupuk kandungan Kalium dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10 g/tanaman di sekeliling tanaman dengan jarak 5cm dari pangkal batang. 

Pemupukan terong berikut­nya diberikan saat tanaman berumur 2,5-3 bulan. Pupuk terong yang dibutuhkan untuk satu hektar yaitu pupuk dengan kandungan Nitrogen 150 kg dan pupuk kalium 150 kg. Pada tanah liat berlempung gunakan pupuk terong NPK (16:16:16) dengan dosis 500 kg/ha.

Cara menanam terong :

Untuk mempercepat keluarnya bunga, mencegah kerontokan dan memperbanyak jumlah dan bobot buah, aplikasikan POC GDM setiap 1 minggu sekali pada bawah dan atas daun saat pagi hari atau sore hari, dengan dosis 2 gelas air mineral per tangki (14-20 liter).



Selain itu, bisa juga dengan dikocor didaerah perakaran setiap 1 mingu sekali dengan dosis 1 : 50 (1 liter POC GDM dilarutkan dengan 50 litar air) kemudian kocorkan pada setiap batang tanaman sebanyak 1 gelas air mineral larutan.

Kemudian pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh. Untuk pemeliharaan tanaman lakukan penyiangan gulma, penyiraman, perompesan, pemberian ajir dan pengendalian OPT.

Hama yang sering menyerang pada budidaya terong ungu antara lain :
  1. kutu daun (Myzus persicae),
  2. kutu kebul (Bemisia tabaci),
  3. pengorok daun (Liriomyza sp.),
  4. dan oteng-oteng (Epitachna sp.).

Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning sebanyak 40 buah/ha. Jika menggunakan insektisida gunakan yang aman dan selektif seperti insektisida nabati, biologi atau insektisida piretroid sintetik.

Sedangkan untuk pencegahan penyakit gunakan perpaduan Black BOS dan POC GDM karena bakteri apathogen yang terkandung di dalamnya menghasilkan enzim, antibiotic dan toksin untuk melawan bakteri-bakteri pathogen sehingga tanaman tumbuh sehat dan aman dari serangan penyakit.

6. Panen dan Pascapanen
Masa panen tanaman terong berkisar antara 3-4 bulan setelah tanam, Buah terong yang siap dipanen tentunya adalah buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Hal ini bisa dilihat dari ukuran Buah dan tingkat kekerasan saat dipencet.


Budidaya terong ungu yang baik dapat menghasilkan 10-30 ton buah terong per hektar. Panen dilakukan 1-2 kali per minggu. Buah terong yang layak dikonsumsi adalah buah yang padat dan permukaan kulitnya mengkilat.


Buah terong tidak dapat disimpan lama sehingga harus dipasarkan segera setelah tanam. Pengelompokan dilakukan berdasarkan ukuran dan warna. Pe­nanganan selama pengemasan harus dilakukan secara berhati-hati untuk mencegah kerusakan kulit.

Demikian Cara Budidaya Terong Ungu Agar Tumbuh dan Berproduksi Maksimal. Semoga sukses selalu.
Back To Top