Situs Perangkat K13 dan Modul Ajar Kumer

Selamat datang di situs DUNIA PENDIDIKAN, semoga terjalin tali silaturrahim antara kita. Selain berbagi lewat blog atau website, kami juga berbagi lewat channel youtube "DUNIA PENDIDIKAN". Oleh karena itu, mari kita dukung dengan cara like, subscribe, comment dan share. Terima kasih atas kunjungannnya.

Inilah Rahasia Cara Budidaya Ikan Nila yang Menghasilkan Puluhan Juta Rupian Perbulan.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara detail Rahasia Cara Budidaya Ikan Nila yang Menghasilkan Puluhan Juta Rupian Perbulan.  

Ada beberapa hal penting yang harus di lakukan dalam budidaya ikan nila yakni, teknik pengelolaan air, pemberian pakan, dan pengendalian penyakit pada ikan nila.


Berikut pembahasannya secara detail Cara Budidaya Ikan Nila yang Menghasilkan Puluhan Juta Rupian Perbulan:


A. Pengelolaan Air


Pengelolaan air merupakan hal yang paling penting untuk menjaga kualitas air. Kualiatas air bisa di lihat dari kandungan Oksigen dan pH air.

Jika kadar oksigen pada kolam ikan nila mulai menurun, maka dulur-dulur bisa memperderas sirkulasi air dengan memperbesar debit air pada kolam.

Dulur-dulur bisa memberikan Suplemen Organik Cair Spesialis Ikan GDM yang berfungsi untuk menjaga kualitas air, karena bakteri yang terkandung dalam SOC GDM dapat mengurai sisa pakan yang mengendap pada kolam, sehingga dapat menekan kadar amoniak dan gas H2S.

B. Pemberian Pakan Ikan Nila

Ikan nila hanya membutuhkan pakan sebanyak 3% dari berat tubuhnya setiap hari. Dulur-dulur dapat memberikan pakan pada ikan nila diwaktu pagi dan sore harinya.

Jangan lupa untuk mengukur berat badan ikan nila setiap dua minggu sekali, dengan menggunakan sampel acak beberapa ikan nila. Dengan mengukur berat badan ikan nila, maka dulur-dulur dapat menentukan jumlah pakan yang diberikan setiap harinya.

Cara perhitungan jumlah pakan ikan nila
Contoh :

Dalam satu kolam terdapat 2000 ekor dengan berat 8-10 gram/ekor. Maka rata rata bobot ikan nila yaitu (8+10) : 2 = 9 gram/ekor
Sehingga perhitungan pakan ikan nila yaitu 9 x 2000 x 3% = 540 gram atau 5,4kg per harinya.

C. Pengendalian hama dan penyakit pada ikan nila

Pemicu terjadinya serangan penyakit pada ikan nila yaitu, karena ketidakseimbangan antara ikan nila dengan agen penyakit serta lingkungan.

Berikut hama dan penyakit yang menyerang pada budidaya ikan nila, serta cara mengendalikan hama dan penyakit ini:

a. Hama Notonecta (bebeasan)

Hama ini menyerang benih ikan nila yang masih kecil. Cara membasmi hama notonecta :

Cara membasmi hama notonecta ini dengan menuangkan minyak tanah ke permukaan air kolam sebanyak 500 cc/100 m2 untuk menekan populasi notonecta. Karena minyak tanah memiliki sifat yang mengapung di air, dengan demikian hama notonecta ini tidak dapat mengambil oksigen dari udara bebas dan akhirnya hama ini akan mati.

Minyak tanah ini tidak berbahaya pada ikan, karena ikan nila umumnya berada di dalam air.

Setelah hama notonecta ini mati, maka masukan air baru kedalam kolam serta dulur-dulur dapat membuka pembuangan air. Sehingga hama notonecta yang mati dapat terbuang bersama dengan minyak tanah.

b. Larva cybister (ucrit)

Hama larva cybister  atau yang biasa dikenal dengan nama ucrit atau kumbang air ini lebih berbahaya jika di banding notonecta. Hama ini biasanya menyerang benih ikan nila

Hama ucrit ini memiliki bentuk tubuh yang memanjang seperti ulat dengan ukuran 3-5cm, bewarna kehijauan, bergerak cepat, memiliki taring yang berfungsi untuk menjepit badan ikan dan merobek badan ikan.

Ucrit tumbuh baik pada lingkungan kolam yang mengandung material organik.

Cara Membasmi Hama Ucrit :

  • Menangkap hama ucrit secara manual dengan menggunakan alat tangkap berupa seser.
  • Atau bisa juga menggunakan minyak tanah, dengan cara menyemprotkan minyak tanah ke permukaan kolam. Setelah ucrit mati, maka gantilah air kolam dengan yang baru
c. Penyakit Trichodina sp.

Penyakit Trichodina sp. memiliki berbentuk seperti piring terbang. Trichodina sp. merupakan ektoparasit yang ikan nila pada bagian kulit dan insang. Penyakit ini berkembang biak dengan cara pembelahan yang berlangsung di tubuh inang, mudah berenang secara bebas, dapat melepaskan diri dari inang dan mampu hidup lebih dari dua hari tanpa inang.

Cara mengobati ikan yang terserang penyakit Trichodina sp. yaitu dengan cara merendam ikan nila yang sakit kedalam larutan garam (NaCl) 500-1000 mg/liter selama 24 jam.

d. Penyakit Bercak merah

Bercak merah biasanya di sebabkan bakteri Aeromonas. Ciri-ciri ikan nila yang terkena penyakit bercak merah yaitu adanya pendaraharan pada bagian tubuh yang terserang, sisik mengelupas, perut membusung, ada borok/luka, ikan terlihat lemah dan sering muncul pada permukaan kolam.

Penyakit bercak merah ini biasanya membuat peternak ikan nila merasa kuatir, karena dapat menyebabkan kematin massal pada ikan nila. Penyakit ini mudah menular pada ikan-ikan lain yang berada pada satu lokasi kolam.

Cara pengobatan ikan yang terserang penyakit bercak merah yaitu Penyakit bercak merah ini dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Ikan nila yang dipelihara dengan menggunakan kolam tanah atau beton, maka antibiotik ini dapat digunakan dengan cara ditebar di kolam ataupun juga dapat diberikan dengan dicampur pakan ikan nila.

Antibiotik yang ditebar di kolam yaitu berupa PK atau bisa juga menggunakan obat lain yang serupa. Antibiotik PK ini dijual di toko-toko pertanian atau toko akuarium. Cara penggunaannya pun cukup mudah, cukup ikuti dosis dan cara penggunaannya yang tertera pada botol.

Sedangkan Antibiotik yang dicampur dengan pakan ini beda lagi ya lur, dulur-dulur dapat menggunakan antibiotik oxytetracyclin. Dengan dosis 50mg/kg pakan ikan nila. Antibiotik dapat dicampurkan dengan pakan selama 7 hingga 10 hari sampai ikan terlihat sembuh. Antibiotik oxytetracyclin ini dapat diperoleh di apotek.

Demikian Cara Budidaya Ikan Nila yang Menghasilkan Puluhan Juta Rupian Perbulan. Semoga bermanfaat.

Inilah Ciri-ciri Benih Ikan Nila yang Baik Untuk Dibudidayakan.


Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara detail Ciri-ciri Benih Ikan Nila yang Baik Untuk Dibudidayakan.

Ikan nila termasuk ikan pemakan segalanya. Pada umumnya makanan ikan nila merupakan plankton dan tumbuhan air yang hidup di sekitar, jadi biaya pakan untuk ikan nila ini relative lebih rendah jika dibandingkan dengan budidaya ikan yang lainnya.

Ciri-ciri Benih Ikan Nila yang Baik Untuk Dibudidayakan

Dari segi budidaya, budidaya ikan nila memang cukup menguntungkan, karena ikan nila cukup mudah untuk di budidayakan, mudah perawatannya, tidak membutuhkan biaya yang banyak, serta hasil panen yang cukup meguntungkan.

Berikut Ciri-ciri Benih Ikan Nila yang Baik Untuk Dibudidayakan:

Benih ikan nila harus berasal dari tempat pembibitan yang baik dan di sertai dengan sertifikat yang jelas. Secara umum benih ikan nila yang sehat antara lain:
  1. Gerakan ikan yang lincah,
  2. Respon yang tinggi saat di beri pakan,
  3. Tidak memiliki cacat fisik,
  4. Warna ikan yang cerah,
  5. Ukuran ikan nila seragam,
  6. Memiliki bentuk badan normal dan masih terdapat lendir.
Demikian Ciri-ciri Benih Ikan Nila yang Baik Untuk Dibudidayakan. Semoga bermanfaat.

Inilah Rahasia Cara Budidaya Ikan Lele yang Praktis dan Menghasilkan Panen yang Besar.


Salah satu ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah ikan lele. Ikan lele banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Ikan lele memiliki rasa yang gurih dan harganya murah.

Banyak dikonsumsi dan dincar oleh para pembeli, tak jarang banyak masyarakat yang ingin mencoba untuk ternak lele. Jika kamu salah satunya, tentu kamu perlu mengetahui cara ternak lele yang baik agar berhasil.

Berikut Cara budidaya ikan lele yang praktis dan menghasilkan panen yang besar:

1. Mempersiapkan kolam

Cara ternak lele yang pertama adalah kamu perlu menyiapkan kolam. Kolam ikan lele bisa menggunakan kolam tanah, kolam dari terpal ataupun kolam dari semen. Usahakan kolam memiliki ukuran yang cukup agar ikan lele tidak mudah mati akibat kekurangan oksigen.

Kolam yang telah berisi air, perlu kamu tunggu beberapa hari sebelum memasukkan bibit lele. Hal ini karena kamu harus menunggu adanya proses pembentukan lumut pada kolam.

Adanya lumut dan fitoplankton dapat membuat air tidak mudah keruh. Lama menunggu sekitar 3 hingga 7 hari.


2. Memilih bibit unggul ikan lele

Kamu perlu jeli untuk memilih bibit unggul lele. Pilihlah bibit unggul lele karena lele akan tumbuh besar, tak mudah terserang penyakit dan juga gesit. Bibit unggul lele akan lebih bergerak aktif dan agresif saat diberi pakan.

Selain itu bibit unggul lele akan menghasilkan ikan lele yang memiliki warna yang terang serta sehat.

Kamu bisa mencoba dengan bibit ikan lele jenis dumbo. Jenis lele ini mudah dirawat dan mudah didapatkan. Ikan lele jenis dumbo memiliki kualitas daging yang baik dan tahan dari serangan penyakit. Ikan lele dumbo juga dapat berkembang biak dengan jumlah banyak.

3. Waktu yang baik menebar bibit unggul ikan lele

Cara ternak lele yang banyak dilakukan kesalahan biasanya dari cara menebar bibit ikan lele. Gunakan ember dan isi bibit lele sebagian. Masukkan ke dalam kolam dan biarkan mereka keluar dengan sendirinya.

Jangan masukkan bibit ikan lele secara bersamaan karena akan membuat ikan lele stres dan bisa mati.

Waktu yang tepat untuk menebar bibit unggul ikan lele saat pagi atau malam hari. Disaat tersebut ikan lele biasanya lebih tenang.

4. Pisahkan ukuran lele

Cara ternak lele agar mendapatkan keuntungan, kamu perlu memisahkan ukuran lele di dalam suatu kolam. Pindahkan ukuran ikan lele yang memiliki tubuh kecil dari lainnya.

Hal ini dapat menghindari ikan lele yang berukuran lebih besar akan menyakiti ikan lele yang berukuran kecil sehingga dapat merugikan kualitasnya. Biasanya kamu bisa lakukan cara ini saat usianya telah 20 hari.

5. Perhatikan kedalaman kolam dan kualitas air

Ikan lele dapat bertahan hidup di air yang berlumpur yang mengandung banyak lumut. Walaupun tidak jernih, kamu harus tetap perhatikan sumber air kolam tersebut, karena bisa saja air yang tidak jernih tersebut akibat terkena limbah.

Untuk kedalaman kolam ikan lele secara umum sekitar 20 cm. Pada bulan kedua 40 cm dan ketiga 80 cm. kamu juga bisa tambahkan tanaman air pada kolam agar terasa teduh dan tidak panas bagi ikan lele. Selain itu tanaman air juga bisa menyerap racun pada air kolam.

6. Memilih pakan lele yang baik

Cara ternak lele yang paling penting selanjutnya adalah memilih pakan untuk ikan lele. Pilih pakan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan lele. Sebagai contoh kamu bisa menggunakan pakan jenis sentrat 781-1.

Beri makan ikan lele pada pagi hari, sore hari dan pada malam hari. Kamu bisa menambahkan jam makan tambahan bagi ikan lele jika diperlukan.

7. Lele dapat dipanen setelah 3 bulan

Setelah 3 bulan dari penyebaran bibit ikan lele, kini ikan lele dapat dipanen. Jika kamu akan menebar bibit ikan lele lagi, usahakan untuk membersihkan kolam yang sudah digunakan sebelumnya.

Pastikan taka da ikan lele yang tertinggal di kolam sebelum menebar bibit ikan lele yang baru.

Kandungan Ikan Lele

Mengonsumsi ikan lele baik untuk kesehatan tubuh. Selain mudah ditemui di pasaran, ikan lele memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan. Banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan mengonsumsi ikan lele. Beberapa manfaat ikan lele sebagai berikut:
  1. Rendah kalori serta rendah lemak
  2. Vitamin B12 dan mengandung protein yang lengkap
  3. Mengandung asam lemak omega-3 yang sehat bagi tubuh.

Demikian Cara budidaya ikan lele yang praktis dan menghasilkan panen yang besar. Semoga bermanfaat.

Inilah Rahasia Cara Budidaya Belut yang Praktis dan Menghasilkan Panen yang Besar.


Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup banyak penggemarnya. Belut sangat baik dikonsumsi karena memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Budidaya belut sawah (Monopterus albus) saat ini mulai berkembang pesat. Hal ini tidak terlepas dari kandungan gizi belut yang cukup tinggi, selain itu cara budidaya belut tidak terlalu ribet jika dibandingkan dengan budidaya jenis ikan lainnya.

Terlepas dari manfaat dan kandungan nutrisi belut, ikan yang satu ini juga cukup enak untuk dikonsumsi. Rasa dagingnya yang kenyal dan gurih membuat siapa saja yang menikmatinya pasti ketagihan. Tidak heran kalau permintaan akan ikan belut semakin meningkat.

Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Berbeda dengan kebanyakan jenis ikan lainnya, belut bisa hidup dalam lumpur dengan sedikit air.

Binatang ini mempunyai dua sistem pernapasan yang bisa membuatnya bertahan dalam kondisi tersebut. Meski dalam habitat aslinya berada di tempat berlumpur, cara budidaya belut tidak harus menggunakan media lumpur. Namun juga bisa menggunakan air bersih di kolam biasa.

Tetapi ada beberapa kelamahan dari cara budidaya belut tanpa lumpur ini. Yaitu Anda harus menyiapkan makanan yang cukup, hal ini dikarenakan belut hanya akan memakan makanan yang disediakan.

Selain kelemahan, cara budidaya belut ini memiliki keuntungan memudahkan untuk mengontrol belut ketika terserang penyakit. Dan memudahkan petani belut untuk menurunkan intensitas terjadinya kanibalisme antar belut.

Berikut cara budidaya belut yang praktis dan menghasilkan panen yang besar:

1. Menyiapkan Media Tempat dan Air Budidaya

Melakukan persiapan adalah langkah awal yang di lakukan untuk memulai usaha budidaya belut, yaitu kolam pembesaran. Biasanya kolam yang digunakan adalah kolam yang berjenis kolam terpal maupun kolam permanen dari semen.

Kolam air jernih ini dapat meminimalisir pemborosan tempat. Hal itu karena ukuran kolam yang tidak terlalu besar bisa menampung banyak bibit, jika di bandingkan dengan kolam lumpur.

Jika Anda akan menggunakan kolam dengan air jernih, maka harus dibuat sebuah sirkulasi air yang baik. Hal itu agar bisa mengatur kadar pH di dalam air yang pastinya akan terganggu karena adanya pengeluaran lendir dari tubuh belut. Sirkulasi yang bagus akan membuat kadar oksigen di dalam kolam menjadi stabil dan air tetap jernih.

2. Pemilihan Bibit Belut

Pemilihan bibit belut nantinya akan menentukan hasil dari panen. Jadi Anda harus mendapatkan bibit yang berkualitas dan ungul. Berikut beberapa ketentuan dalam pemilihan bibit:

1. Pilihlah bibit yang tidak ada bekas luka dan kondisi belut yang lincah.

2. Hindari bibit belut yang didapat secara alami, karena akan menimbulkan bekas luka seperti cara penangkapan dengan metode setrum, berburu di dalam lumpur sawah dan sungai.

3. Inilah mengapa Anda harus lebih teliti dalam memilih dan membeli bibit belut. Bibit yang sehat tentunya berpotensi untuk berkembang secara maksimal.

4. Ukuran bibit setidaknya harus merata atau sama besar. Tingkatan kanibalisme bisa diminimalisir dengan cara memilih ukuran bibit yang sama besar.

5. Selain adanya kanibalisme pemberian pakan tentunya juga tidak akan merata jika Anda mencampurkan bibit yang kecil dengan bibit yang besar di satu kolam yang sama.

3. Pemberian Pakan Teratur

Pemberian pakan bagi peternak belut khususnya untuk pemula adalah dengan pemberian makan secara teratur. Hal ini sangat penting bagi tumbuh kembangnya belut.

Pemberian pakan yang tepat akan menyebabkan keberhasilan dari budidaya belut akan lebih optimal. Anda bisa memberikan beberapa jenis pakan alami seperti limbah ikan, bekicot, sisa cincangan dari daging ayam maupun pelet.

Biasanya pakan akan diberikan secara berkala 3-4 kali sehari. Semakin besar dan semakin berumur bibit, maka jumlah pakan akan lebih sedikit.

4. Perawatan Belut

Rawatlah belut dengan seksama. Perhatikan kualitas air, pemberian pakan secara teratur serta sesuai dengan takaran agar tidak menimbulkan air yang cepat kotor dan sifat kanibalisme belut. Perlu diketahui kebiasaan belut yang mengalami penyakit, yaitu ditandai dengan belut terus bergerak pada siang hari dan aktif menyerang belut lainnya.

Belut adalah binatang yang mengeluarkan lendir, hal ini dikarenakan mekanisme tubuh untuk melindungi dirinya yang terbilang sensitif. Lendir yang keluar dari belut ini secara terus-menerus dapat mempengaruhi tingkat keasaman air atau pH air di kolam. Sehingga ketika air kolam mencapai ambang batas pH 7, maka air harus segera dinetralkan atau segera disirkulasi. Maka dari itu media budidaya belut harus dilengkapi dengan sirkulasi air yang memadai.

5. Panen Ternak Belut

Proses pemanenan belut sebenarnya tidak memiliki takaran dan masa panen, karena mau sekecil apapun belut tetap bisa dinikmati dan bergizi tinggi. Namun agar panen yang didapati dalam jumlah maksimal, maka bisa melakukan panen setelah 3 hingga 4 bulan masa pemeliharaan.

Belut yang memiliki kualitas yang baik, bisa seterusnya Anda jadikan untuk indukan dan menghasilkan bibit-bibit baru nantinya. Anda bisa melakukan pemanenan secara harian atau tidak secara sekaligus dengan penangkapan manual. Hal itu karena kebanyakan masyarakat menyukai ukuran belut yang beragam, tidak selalu harus ukuran yang besar.

Proses panen dengan cara budidaya belut tanpa lumpur ini lebih mudah dan praktis daripada metode lainnya. Apabila menggunakan kolam bisa dilakukan dengan menguras kolam atau menjaring belut yang ada di kolam.

Berikut cara budidaya belut yang praktis dan menghasilkan panen yang besar. semoga bermanfaat.
Back To Top