Situs Perangkat K13 dan Modul Ajar Kumer

Selamat datang di situs DUNIA PENDIDIKAN, semoga terjalin tali silaturrahim antara kita. Selain berbagi lewat blog atau website, kami juga berbagi lewat channel youtube "DUNIA PENDIDIKAN". Oleh karena itu, mari kita dukung dengan cara like, subscribe, comment dan share. Terima kasih atas kunjungannnya.

Download Kumpulan Silabus Bahasa Arab K-13 Tingkat MI/SD TP. 2020/2021.


Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Download juga: 

  1. Modul PJJ Bahasa Indonesia Kelas 7: Download
  2. Modul PJJ Bahasa Indonesia Kelas 8: Download
  3. Modul PJJ Bahasa Indonesia Kelas 9: Download
  4. Modul PJJ Bahasa Inggris Kelas 7: Download
  5. Modul PJJ Bahasa Inggris Kelas 8: Download
  6. Modul PJJ Bahasa Inggris Kelas 9: Download
  7. Modul PJJ IPA Kelas 7: Download
  8. Modul PJJ IPA Kelas 8: Download
  9. Modul PJJ IPA Kelas 9: Download
  10. Modul PJJ IPS Ganjil Kelas 7: Download
  11. Modul PJJ IPS Ganjil Kelas 8: Download
  12. Modul PJJ IPS Ganjil Kelas 9: Download
  13. Modul PJJ IPS Genap Kelas 7: Download
  14. Modul PJJ IPS Genap Kelas 8: Download
  15. Modul PJJ IPS Genap Kelas 9: Download
  16. Modul PJJ PKn Ganjil Kelas 7: Download
  17. Modul PJJ PKn Ganjil Kelas 8Download
  18. Modul PJJ PKn Ganjil Kelas 9Download
  19. Modul PJJ PKn Genap Kelas 7: Download
  20. Modul PJJ PKn Genap Kelas 8Download
  21. Modul PJJ PKn Genap Kelas 9Download
      Bisa kita simpulkan bahwa silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus berisikan komponen-komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
      1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajaran.
      2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.
      3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.
      Silabus itu sangat berperan sekali dalam berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah atau Madrasah. 

      Oleh karena itu, ada kesempatan ini kami berbagi Kumpulan Silabus Bahasa Arab K-13 Tingkat MI/SD TP. 2020/2021:

      a. Bahasa Arab
      b. Bahasa Arab
      c. Bahasa Arab

      Contoh Silabus New Normal Tahun Pelajaran 2020/2021.


      Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. 

      Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
      1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajaran.
      2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.
      3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.
      Oleh karena itu, di tengah pandemi covid-19 ini kami berbagi Contoh Silabus New Normal Tahun Pelajaran 2020/2021.

      Berikut Contoh Silabus New Normal Mata Pelajaran IPA Tingkat MA/SMA Tahun Pelajaran 2020/2021:


      SILABUS PEMBELAJARAN NEW NORMAL

      Satuan Pendidikan :  SMP
      Mata Pelajaran         :  IPA
      Kelas / Semester :  IX /1
      Tahun Pelajaran  :  2020 / 2021

      Kompetensi Inti :
      1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

      2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

      3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

      4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.




      Lihat juga:
      Selain itu, kami berbagi Buku Kerja Guru 1, 2, 3 dan 4 Tingkat SD/MI, SMP/MTs dan MA/SMA/SMK Tahun Pelajaran 2020/2021.

      Berikut gambaran daftar isi Perangkat Buku Kerja Guru 1, 2, 3 dan 4 Tingkat SD/MI, SMP/MTs dan MA/SMA/SMK Tahun Pelajaran 2020/2021:
      A. BUKU KERJA GURU 1
      1. SKL, KI dan KD
      2. Silabus
      3. RPP
      4. KKM
      B. BUKU KERJA GURU 2
      1. Kode Etik Guru
      2. Ikrar Guru
      3. Tata Tertib Guru
      4. Pembiasaan Guru
      5. Kalender Pendidikan
      6. Analisis Alokasi Waktu
      7. Program Tahunan
      8. Program Semester
      9. Jurnal Agenda Guru
      C. BUKU KERJA GURU 3
      1. Daftar Hadir Siswa
      2. Daftar Nilai Siswa
      3. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial
      4. Analisis Hasil Penilaian
      5. Program Remidial dan Pengayaan
      6. Daftar Buku Pegangan Guru dan Siswa
      7. Jadwal Mengajar Guru
      8. Daya Serap Siswa
      9. Kumpulan Kisi-Kisi Soal
      10. Kumpulan Soal
      11. Analisis Butir Soal
      12. Perbaikan Soal
      D. BUKU KERJA GURU 4
      1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
      2. Program Tindak Lanjut Kerja Guru
        Download juga:
        Demikian, semoga bermanfaat.

        Kumpulan Silabus Agama K-13 Revisi 2017 Kelas 9 Tingkat MTs/SMP TP. 2019/2020.


        Selamat datang kepada para pendidik sedunia, salam ta’zim dan perjuangan untuk semua guru MTs NW Boro' Tumbuh. Semoga kita selalu diberikan kesehatan untuk persiapan mencerdaskan anak bangsa.

        Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
        Lihat juga :
        1. Pedoman Cara Membuat Kisi-kisi Semester Genap Tingkat MTs/SMP TP. 2019/2020. 
        2. Kumpulan Kisi-kisi Semester Ganjil TP. 2018/2019.
        3. Aplikasi MOSBA/PENAMAD Tahun Pelajaran 2019/2020.
        Bisa kita simpulkan bahwa silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
        1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajaran
        2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut
        3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik
        Baca juga....Pengertian dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus KTSP.

        Silabus itu sangat berperan sekali dalam berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah atau Madrasah. 

        Oleh karena itu, ada kesempatan ini kami berbagi Kumpulan Silabus  Agama K-13 Revisi 2017 Kelas 9 Tingkat MTs/SMP TP. 2019/2020 :

        1. Qur'an Hadist

        2. Aqidah Akhlak 

          3. SKI

          4. Fiqih


          Demikian Kumpulan Silabus  Agama K-13 Revisi 2017 Kelas 9 Tingkat MTs/SMP TP. 2019/2020, semoga bermanfaat.

          Kumpulan Silabus Agama K-13 Revisi 2017 Kelas 8 Tingkat MTs/SMP TP. 2019/2020.


          Selamat datang kepada para pendidik sedunia, salam ta’zim dan perjuangan untuk semua guru MTs NW Boro' Tumbuh. Semoga kita selalu diberikan kesehatan untuk persiapan mencerdaskan anak bangsa.

          Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

          Baca juga...Pengertian dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus KTSP.

          Bisa kita simpulkan bahwa silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
          1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajaran
          2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut
          3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik
          Silabus itu sangat berperan sekali dalam berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah atau Madrasah. 

          Oleh karena itu, ada kesempatan ini kami berbagi Kumpulan Silabus  Agama K-13 Revisi 2017 Kelas 8 Tingkat MTs/SMP TP. 2019/2020 :

          1. Qur'an Hadist

          2. Aqidah Akhlak 

            3. SKI

            4. Fiqih

            Demikian Kumpulan Silabus  Agama K-13 Revisi 2017 Kelas 8 Tingkat MTs/SMP TP. 2019/2020, semoga bermanfaat.

            Contoh Silabus New Normal Tahun Pelajaran 2020/2021.


            Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. 

            Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
            1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajaran.
            2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.
            3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.
            Oleh karena itu, di tengah pandemi covid-19 ini kami berbagi Contoh Silabus New Normal Tahun Pelajaran 2020/2021.

            Berikut Contoh Silabus New Normal Mata Pelajaran IPA Tingkat MA/SMA Tahun Pelajaran 2020/2021:

            SILABUS PEMBELAJARAN NEW NORMAL

            Satuan Pendidikan :  SMP
            Mata Pelajaran         :  IPA
            Kelas / Semester :  IX /1
            Tahun Pelajaran :  2020 / 2021

            Kompetensi Inti :
            1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

            2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

            3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

            4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


            Lihat juga:

            Selain itu, kami berbagi Buku Kerja Guru 1, 2, 3 dan 4 Tingkat SD/MI, SMP/MTs dan MA/SMA/SMK Tahun Pelajaran 2020/2021.

            Berikut gambaran daftar isi Perangkat Buku Kerja Guru 1, 2, 3 dan 4 Tingkat SD/MI, SMP/MTs dan MA/SMA/SMK Tahun Pelajaran 2020/2021:
            A. BUKU KERJA GURU 1
            1. SKL, KI dan KD
            2. Silabus
            3. RPP
            4. KKM
            B. BUKU KERJA GURU 2
            1. Kode Etik Guru
            2. Ikrar Guru
            3. Tata Tertib Guru
            4. Pembiasaan Guru
            5. Kalender Pendidikan
            6. Analisis Alokasi Waktu
            7. Program Tahunan
            8. Program Semester
            9. Jurnal Agenda Guru
            C. BUKU KERJA GURU 3
            1. Daftar Hadir Siswa
            2. Daftar Nilai Siswa
            3. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial
            4. Analisis Hasil Penilaian
            5. Program Remidial dan Pengayaan
            6. Daftar Buku Pegangan Guru dan Siswa
            7. Jadwal Mengajar Guru
            8. Daya Serap Siswa
            9. Kumpulan Kisi-Kisi Soal
            10. Kumpulan Soal
            11. Analisis Butir Soal
            12. Perbaikan Soal
            D. BUKU KERJA GURU 4
            1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
            2. Program Tindak Lanjut Kerja Guru
                  Download juga:
                  Demikian, semoga bermanfaat.

                  Komponen Dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus Pembelajaran.


                  Selamat datang para pendidik di blog Dunia Pendidikan. Pada kesmpatan ini kami berbagi artikel tentang Komponen Dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus Pembelajaran.

                  A. Komponen silabus pembelajaran

                  Silabus Pembelajaran memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini :

                  a. Identitas Silabus Pembelajaran
                  b. Standar Kompentensi
                  c. Kompetensi Dasar
                  d. Materi Pembelajaran
                  e. Kegiatan Pembelajaran
                  f. Indikator Pencapaian Kompetensi
                  g. Penilaian
                  h. Alokasi Waktu
                  i. Sumber Belajar

                  Komponen-komponen silabus Pembelajaran di atas, selanjutnya dapat disajikan dalam contoh format silabus Pembelajaran secara horisontal sebagai berikut.

                  Silabus Pembelajaran

                  Sekolah         :  
                  Kelas/Semester         :  ..... / .......
                  Mata Pelajaran         :  .......
                  Standar Kompetensi : .......


                  Catatan: 
                  1. Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan siswa untuk mencapai SK dan KD
                  2. Alokasi waktu: termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran  (n x 40 menit)
                  3. Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber, atau lainnya.

                  B. Langkah-langkah Pengembangan Silabus Pembelajaran
                  1. Mengisi identitas
                  Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, dan standar kompetensi.  Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.

                  2. Menuliskan Standar Kompetensi
                  Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.

                  Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:

                  a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;

                  b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

                  c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

                  3. Menuliskan Kompetensi Dasar
                  Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.

                  Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

                  a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar;

                  b. keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran ;

                  c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. 

                  4.  Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
                  Dalam mengidentifikasi materi pokok harus dipertimbangkan:
                  a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD;

                  b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta  didik;

                  c. kebermanfaatan bagi peserta didik;

                  d. struktur keilmuan;

                  e. kedalaman dan keluasan materi;

                  f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan;

                  g. alokasi waktu.

                  Selain itu juga harus diperhatikan:
                  a. kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan kesahihannya;

                  b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar diperlukan oleh siswa diperlukan oleh siswa;

                  c. kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;

                  d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;

                  e. menarik minat (interest): materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.

                  5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
                  Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. 

                  Kriteria mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

                  a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.

                  b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.

                  c. Pengalaman  belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

                  d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.

                  e. Materi  kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

                  f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.

                  g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.

                  h. Pembelajaran  bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu).

                  i. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.

                  Pemilihan kegiatan siswa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
                  a. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;

                  b. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata pelajaran;

                  c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan sarana yang tersedia

                  d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal.

                  e. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

                  6.  Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
                  Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar dan merupakan sub-kompetensi dasar. Indikator dirumuskan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi, sebagai acuan penilaian. Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi mengarah pada indikator penilaian.

                  7. Penilaian
                  Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.

                  a.  Teknik Penilaian 
                  Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. 

                  Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes.

                  Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah. 

                  Dalam melaksanakan penilaian perlu diperhatikan prinsip-prinsip berikut ini :

                  1) Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.

                  2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.

                  3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

                  4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

                  5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedi. Apabila siswa belum menguasai suatu kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, sedang bila telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.

                  6) Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.

                  7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.

                  8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan berbagai model penilaian,baik  formal maupun nonformal secara berkesinambungan.

                  9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.

                  10) Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar siswa.

                  11) Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.

                  12) Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi  siswa, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.

                  13) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. 

                  Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil dengan  melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

                  b.  Bentuk Instrumen
                  Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik:
                  1) Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya.

                  2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.

                  3) Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.

                  4) Tes Praktik/ Kinerja berupa tes tulis keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja 

                  5) Penugasan individu atau kelompok, seperti tugas proyek atau tugas rumah.

                  6) Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi siswa.

                  7) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri
                   
                  Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang tepat, selanjutnya instrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia. 

                  Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumen yang dapat digunakan.

                  c. Contoh Instrumen
                  Instrumen yang sudah tersusun, selanjutnya diberikan contoh yang dapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia.  

                  Namun, apabila dipandang hal itu menyu¬lit¬kan karena kolom yang tersedia tidak mencukupi, selanjutnya contoh instrumen penilaian diletakkan di dalam lampiran.

                  8. Menentukan Alokasi Waktu
                  Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:
                  a. minggu efektif per semester,
                  b. alokasi waktu mata pelajaran, dan
                  c. jumlah kompetensi per semester.

                  9. Menentukan Sumber Belajar  
                  Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya. 

                  Contoh silabus yang terdapat di dalam Lampiran 3 bukan contoh satu-satunya di dalam pengembangan silabus yang disusun berdasarkan Standar Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah atau daerah dapat mengembangkan sendiri bentuk silabus yang lain.


                  Dalam pelaksanaan pembelajaran, silabus harus dijabarkan lebih operasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

                  Demikian, semoga bermanfaat.

                  Pengertian, Prinsip dan Tahap-Tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran.


                  Selamat datang para pendidik di blog Dunia Pendidikan. Pada kesmpatan ini kami berbagi artikel tentang Pengertian, Prinsip dan Tahap-Tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran.

                  Tujuannya yaitu menambah wawasan kita dalam pengembangan silabus pembelajaran sebagai langkah dalam menyiapkan bahan-bahan ajar kepada peserta didik.

                  Berikut penjelasan Pengertian, Prinsip dan Tahap-Tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran.

                  A. Pengertian Silabus
                  Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar,  dan Penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.

                  1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh  Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).

                  2. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi.

                  3. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar.

                  4. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.

                  5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.

                  6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.

                  7. Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.


                  B. Pengembang Silabus
                  Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

                  1. Guru
                  Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya.

                  2. Kelompok Guru
                  Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut

                  3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
                  Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah  lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus Pembelajaran yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

                  4. Dinas Pendidikan
                  Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.

                  Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan Nasional

                  C. Prinsip Pengembangan Silabus

                  1. Ilmiah
                  Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.

                  2. Relevan
                  Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

                  3. Sistematis
                  Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

                  4. Konsisten
                  Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

                  5. Memadai
                  Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.

                  6. Aktual dan Kontekstual
                  Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

                  7. Fleksibel
                  Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.  Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.

                  8. Menyeluruh
                  Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

                  9. Desentralistik
                  Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik.  Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing.  

                  D. Tahap-tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran

                  1. Perencanaan
                  Tim yang ditugaskaan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi media dan internet.

                  2. Pelaksanaan
                  Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus Pembelajaran, seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

                  3. Perbaikan
                  Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.

                  4. Pemantapan
                  Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

                  5. Penilaian silabus
                  Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

                  Demikian, semoga bermanfaat dalam pengembangan silabus di sekolah atau madrasah.
                  Back To Top